Pink Pencil citra's blog: 2012
Jangan merendahkan dirimu sendiri dengan menjadi seorang plagiat

Jumat, 14 September 2012

Sepotong Surat Untuk Pemilik Wajah Teduh

Diposting oleh Unknown di 12.04 0 komentar
Untuk seseorang yang baru-baru ini aku kagumi.
Aku adalah pengagummu yang pengecut, yang setiap hari hanya bisa menunggui sapaan riangmu saja.
Kamu seseorang yang sederhana, dengan senyum yang sangat sederhana namun begitu menawan.
Aku tak bisa berkata apapun, tentang apa sebenarnya perasaan yang bergejolak ini.
Rasanya begitu indah, sebenarnya ini perasaan apa?
Dan hingga suatu hari aku menyadari, bahwa damai itu ternyata mudah, hanya dengan memandangi wajah teduhmu maka aku akan bisa merasakan damai itu.
Untuk seseorang yang membuat aku masih ragu untuk memastikan rasa yang ada di dalam dada ini, taukah kamu, sejak percakapan kita tempo waktu itu, lalu setelah itu kamu menghilang untuk beberapa hari, hei kamu telah membuat aku gusar, gusar jika mungkin kita tak mungkin bisa bertemu lagi.
Untuk seseorang yang aku kagumi kesederhanaannya, kamu adalah seseorang yang baik, mungkin aku sok tahu ya, tapi sepertinya kamu memang baik kok, kamu ramah dan murah senyum, dan aku, aku ah entahlah aku hanya sekedar kagum atau ada sebuah perasaan yang lebih.
Untuk kamu, seseorang yang tak bisa aku sebut namanya dan aku harap percakapan kita tempo hari bisa kita sambung lagi dikemudian waktu.
:) 

Rabu, 18 April 2012

Kebersamaan Kita Semoga Akan Selalu Menyenangkan

Diposting oleh Unknown di 20.24 0 komentar
Nasib jadi anak bontot diantara temen-temen lain bener-bener penuh resiko di tambah-tambah postur badan yang masih kaya anak SMP. Ceritanya malem itu Aku, Burom sama Pepi, lagi pengen beli keripik basreng setan
 Ini adalah si basreng setan

Karena pas waktu itu motornya Burom lagi dipake sama embaknya 
  
tapi ini bukan motor aslinya burom

Jadilah pas waktu itu kita semua bonceng bertiga ke kota pake motornya aku
ini adalah kendaraan yang membawa kita melaju ke kota
 dan aku, adalah makhluk terngenes karena disuruh bonceng di depan burom layaknya anak-anak TK yang dijemput pulang sekolah sama emaknya.
Berhubung kita berboncengan bertiga layaknya keluarga bahagia, dan untuk ngambil foto kita waktu pas boncengan bertiga itu susahnya minta ampun, jadi gak ada deh foto pas berboncengan bertiga, maap ya....

Lalu kita muter-muter alun-alun kota, ngelewatin kampung-kampung dan anehnya orang-orang gak ada yang curiga pas waktu aku bonceng di depan itu, mungkin orang-orang juga pada nyangkanya aku masih anak-anak! *ergggghhh*

ckiiiiiiit, nyampe di akang-akang tukang basreng, tapi maap kita gak sempet minta foto bareng.

Lanjut! Beli Tela-tela.
ini foto abang tela-tela tampak belakang lagi menggoreng sesuatu


















































 Ini Burom sama Pepi lagi mengaduk-aduk apa coba?

eciah pepi lagi narsis sama tukang tela-tela

lalu aku, hahaha

pepi dan burom

Pepi eksis lagi dengan sumringah


aku dan burom

pepi ngitung duit

alun-alun pemalang waktu malem

Lalu kita pulang, eh kejebak lampu merah di perempatan sirandu.

ini suasana di lampu merah






Mungkin orang menyangka bahwa aku adalah anak kecil yang ikut kakaknya jalan-jalan atau dengan kata lain si Pepi dan Burom tengah ngemong aku (adeknya). *suram*


 ckiiiiiit, nyampe rumah deh
Saatnya makan Basreng setan , dan kita semua benar-benar kesetanan di buatnnya.


tersangka basreng yang membuat kita kesetanan *huaaaah* pedasss

Dan inilah tampang para korban kesetanan.

lihatlah betapa mengenaskan

dan lihat betapa rakusnya dia, mungkin benar-benar kesetanan

gak tahu deh harus ngomong apa lagi....

Dan begitulah kebersamaan kita akan selalu menyenangkan, meski masih kurang lengkap tanpa Wenk-wenk, Ipang, dan Intan. 

LOVE YOU ALL GIRLS


Minggu, 15 April 2012

Aku Mencintaimu Dan Kamu Mencintai Dia

Diposting oleh Unknown di 20.57 2 komentar

Menyakitkan adalah ketika mengucapkan selamat tinggal kepada seseorang yang kita tidak ingin membiarkannya pergi, dan akan lebih menyakitkan lagi ketika meminta seseorang untuk tetap tinggal padahal mereka enggan untuk tinggal.


“Kenapa kamu sekarang berubah, kamu beda tak seperti dulu “ aku tertunduk dengan wajah sedih.
“Siapa? Aku? Hah! Kamu bilang aku berubah” bentaknya.
“Kamu kenapa sekarang  tak pernah perduli lagi sama aku, bukankah kamu tahu kalau aku sayang sama kamu” tanyaku lagi. “Masa bodoh, aku sudah bosan denganmu, kamu selalu bersikap berlebihan, kamu pikir kamu segala-galanya untukku” jawabnya penuh dengan amarah.

“Apa yang berlebihan? Semua aku rasa biasa saja, bukankah itu wajar karena aku pacarmu lalu aku ingin perhatian dari kamu karena kamu terlalu acuh“. “Tapi kamu, argggh kamu itu, mengapa ada wanita bodoh macam kamu!” bentaknya lagi. “kapan aku bisa berarti untuk kamu?”, tanyaku menahan air mata. “Berarti?, semua yang ada pada kamu tak pernah berati untukku” jawabnya seolah-olah tak menggunakan otaknya untuk berpikir. “Padahal segala tentang kamu selalu begitu berarti di mataku” kataku disertai tangis yang tak bisa aku tahan lagi. “Itu urusanmu” jawabnya singkat amat menyakitkan.
“Jadi apa arti kita selama ini?”, “semuanya tak berarti apa-apa untukku kamu mengerti itu” ucapnya dengan suara keras. “Lalu bagaimana dengan hubungan kita?” aku masih inginkan kejelasan, “ya kita sudahi saja” jawabnya ringan. “Tapi aku masih menyayangimu” aku meraih tangannya, “tapi aku tidak!!” ucapanya sembari menghempaskan tanganku.
 
Aku benci keadaan seperti ini,keadaan dimana aku berusaha menahan air mataku namun tetap tak bisa aku tahan, “Kamu lihat dia?” tanyanya menunjuk seorang wanita yang duduk membelakangi aku dan dia, di kejauhan. “Ya” jawabku singkat, dia hanya tersenyum sinis mendengar jawabanku, “siapa dia?” tanyaku lagi “dia adalah seseorang yang jauh lebih baik dari kamu” ucapnya masih mengambang.
“Dia? Dia perempuan yang duduk disana? Dia yang menjadi alasanmu meninggalkan aku?” aku memberondongnya dengan pertanyaan, “iya, dia lebih baik darimu dan aku mencintainya, dia jauh lebih tegar dan mandiri dari kamu, kamu adalah wanita bodoh dan cengeng yang selalu menggunakan air mata sebagai senjata andalanmu” kata-katanya amat sangat menyakitkanku. “Ya aku tahu aku memang bodoh, aku tak seluar biasa dia, dia bisa memberikan kamu segalanya” aku terisak meski sedari tadi aku mencoba menahan  tangisku, dia merogoh saku bajunya dan mengeluarkan sapu tangannya untukku, aku hanya terdiam tertunduk.

“Kenapa harus aku  yang harus merasakan sakit karena sikapmu ini, kenapa, kenapa?” tanyaku dengan suara yang agak keras, aku benci saat-saat seperti ini, saat air mataku mengalir tanpa aku kehendaki.  “Lalu mengapa kamu dulu memilih aku untuk menjadi seseorang yang kamu cinta, jika kamu tahu ada wanita lain yang jauh lebih baik dari aku, sekarang apa mau kamu? Kamu ingin meninggalkan aku demi wanita itu?” aku mulai menyerah dengan sikap keras kepalanya, “ya” jawabnya amat begitu singkat, aku memeluknya erat, Tuhan mengapa perpisahan itu selalu menyakitkan, dia hanya terdiam mematung, sikapnya begitu dingin padaku. “Baiklah jika itu yang bisa membuat kamu bahagia, kejarlah cintamu bersama dia, lanjutkan kisah cintamu itu, bahagiakan dirimu bersama dia, pergilah jaga dirimu baik-baik dan jangan sakiti dia” ucapku mencoba tak menangis lagi, aku menatap kekasih barunya dari kejauhan, kekasih barunya itu masih tetap duduk membelakangi aku dan dia.

“Pergilah”, katakku padanya aku menarik nafas panjang berharap akan temukan ketenangan , “baiklah” ucapannya tak lagi penuh amarah dia membalas pelukanku, lalu kita berpelukan selama satu menit, aku biarkan dia melepaskan peluknya, dia memegang pundakku lalu berkata “aku harap kamu akan bahagia pula, meski tanpa sosok aku disampingmu” dia membalikan badannya dan berlalu meninggalkan aku, menghampiri kekasih barunya, seorang wanita yang membuat dia memilih untuk meninggalkan aku.
Dia meraih tangan wanita itu, lalu berjalan menjauh dan semakin menjauh meninggalkan aku yang masih tetap terpaku menatap kepergiannya.
Aku mencintaimu, dan kamu mencintai dia ucapku menatap kepergiaanya seiring bayangnya pun kian menghilang.

 Sangat menyakitkan karena perpisahan itu akan selalu satu paket dengan air mata

Kamis, 12 April 2012

Kamu Seseorang Yang Gemar Bermain Cinta

Diposting oleh Unknown di 21.10 0 komentar

Untuk seseorang yang senang menganggu jalan pikirku
Hei kamu lelaki yang hatinya mudah gamang, aku tak tahu kapan waktu yang tepat akan datang, waktu dimana aku bisa melupakanmu, waktu dimana aku dapat mencintai orang lain selain kamu.
Kamu lelaki yang terkadang sok bersikap tegar, padahal aku tahu kamu sebenarnya mudah lemah, dan kalut untuk masalah kecil sekalipun.
Heran, mengapa kamu begitu lemah dan kalut untuk masalah cinta? Bukankah cinta adalah permainanmu sehari-hari.

Untuk seseorang yang sampai saat ini masih berusaha aku usir dari hatiku.
Aku terkadang tak mengerti mengapa harus aku yang menjadi korban permainan atas cintamu, tak habis akal pula mengapa kamu bisa membuat aku jatuh cinta padamu.
Dan mengapa sampai saat ini aku masih belum bisa melupakanmu padahal bukan sebuah hal yang tak aku ketahui bahwa kamu begitu senang dan asyik mendua dengan wanita-wanita lain, aku begitu paham akan hal itu.
Terkadang aku sering menyalahkan diriku sendiri atas perasaan ini, mengapa aku begitu bodoh dengan jatuh hati padamu.
Aku kini terjatuh dan tak bisa menahan hatiku.
Entahlah biarkan aku sebut diriku ini sebagai looser saja yang menyerah atas segala sikap gilamu,
Begitukan? Ya aku memang looser yang kalah, seorang looser yang sampai saat ini masih mengharapkan  permainan ini untuk tak berakhir.

Untuk seseorang yang selalu membawa ingatanku menerawang jauh ke masa lalu,
terkadang aku berusaha menghibur diriku,
“Mungkin kamu tak bisa lagi membodohi aku dengan permainan-permainan cintamu lagi, mungkin kamu menganggap aku telah banyak mengetahui segala trik-trik busukmu, mungkin aku tak bisa kamu bodohi lagi,mungkin aku telah sulit untuk kamu akali dengan akal buayamu itu, sehingga kamu akan mencari wanita lain yang masih mudah untuk kamu tipu”

Untuk seseorang yang membuat aku menangis semalaman di tempat tidur.
Sering aku bertanya dalam benakku, sebenarnya apa ambisimu itu, apa ambisi yang kamu dambakan dalam duniamu yang penuh kepalsuan, mungkinkah pernah terpikirkan olehmu sesosok cinta sejati, sesosok satu-satunya cinta dan tak ada cinta-cinta lain lagi.
 
Untuk seseorang yang kedatanganya selalu bisa aku raba dengan firasatku.
Aku tak munafikan diri, jika didalam relung hati yang paling dalam perasaan itu masih tersimpan, meski telah terkikis seiring sikap-sikapmu yang acuh seperti tak perduli denganku dan kamu sering menghabiskan waktu dengan wanita-wanita lain.
Aku ingin kamu mengerti tentang hakikat Kesetiaan sesungguhnya.

Untuk seseorang yang sempat mengisi hari-hariku dengan penuh tawa,
Kamu tak pernah tahu betapa aku mencoba bernafas dan melangkah dengan ditemani bayang-bayang masa lalu bersamamu itu amat-sangat menyiksa.

Rabu, 11 April 2012

Matahari Memang Selalu Setia Pada Bumi

Diposting oleh Unknown di 21.53 0 komentar
Aku adalah matahari dan Dia adalah Bumi.
Matahari tetap selalu memberikan sinarnya,meski sang bumi tak henti-hentinya berotasi.
Walaupun banyak yang beranggapan bahwa matahari tak selalu ada karena matahari akan terbenam dikala menjelang malam dan akan terbit lagi ketika pagi hari.
Pada kenyataannya tidak, matahari tetap ada, matahari tak pernah terbit atau terbenam, matahari hanya membiarkan bumi untuk berotasi agar semua keadaan tetap seimbang,agar siang tetap menjadi siang dan malam akan tetap berada pada waktu malam.
Dan matahari memang selalu setia pada bumi, meski bumi selalu menduakan matahari, dengan bersanding dengan bulan.

Aku Ingin Kamu Hilang Rasa

Diposting oleh Unknown di 21.41 0 komentar
Terkadang dicintai seseorang menjadi hal yang amat sangat tidak menyenangkan ketika yang mencintai kita bukanlah orang yang kita cintai, Bukan berlaku egois hanya saja tak mau melihat orang yang mencintai kita merasa tersakiti ketika dia tahu bahwa cinta kita bukan untuknya.

Aku ingin kamu hilang rasa padaku.

Haruskah aku melempari kepalamu dengan batuan sampai kepalamu berdarah barulah kamu dapat hilang rasa kepadaku?.

 Haruskah aku bertindak layaknya orang gila dengan segala tingkah ketidak warasanku agar kamu dapat benar-benar hilang rasa kepadaku?.

 Atau haruskah aku tembakan senapan tepat dijantungmu, agar kamu hilang rasa lantas berbalik membenciku.

Mengapa? mengapa kau hanya bisa mengucapkan terimakasih untuk semua penolakanku untukmu, mengapa kau tak benci saja aku.

Jangan cintai hati ini, hati yang tak pernah bisa menghargai atas rasamu, kamu pantas bahagia dengan orang yang akan mencintaimu dengan tulus nanti tapi itu bukan aku, jangan harapkan aku menjadi seseorang yang akan mencintaimu, Karena aku mengerti bagaimana rasa sakitnya mencintai tanpa dicintai,maka aku harap tinggalkan aku, jangan terus sakiti dirimu dengan bertahan untuk mencintaiku.

Senin, 09 April 2012

Akulah Pengamatmu Dalam Diam

Diposting oleh Unknown di 20.21 0 komentar
Untuk seseorang yang aku kagumi.
Aku telah lakukan berbagai cara untuk menikmati bayangmu, ya hanya bayangmu yang dapat aku nikmati. Meski kau seringkali membelakangiku, namun untuk menatap punggungmu dari kejauhan itu adalah sebuah kebahagiaan yang lebih untukku.
Aku harap kau tak menatapkan wajahmu kali ini padaku, karena aku tak mau kamu tahu bahwa diam-diam aku telah mencuri-curi pandangan padamu, bagaimana rasa malunya aku ketika aku harus tahu bahwa sebenarnya kamu mengerti jika aku senang mengamati segala tentangmu,
aku harap kau takkan pernah tahu itu.
Ketika aku mengamatimu, dalam kejauhan itu, aku merasa berada dalam dimensi belahan dunia yang tak terbatas, disana hanya ada kamu yang asyik pada kesibukanmu sendiri dan aku yang terus mengamatimu.

Untuk seseorang yang aku kagumi,
Hey kamu tak suka makan pedas bukan? Dan kamu begitu takut pada bulu.
Kamu lucu sekali. Kamu yang hatinya sering goyah karena cinta-cintamu. Dan kamu yang tak terlalu paham tentang kerumitan tekhnologi.
Kamu itu sok tahu dan keras kepala, ah namun aku tetap mengagumimu.
Mengamatimu dalam diam itu benar-benar mengasyikan namun penuh resiko, resiko menanggung rasa canggung ketika tanpa sengaja wajah kita saling menatap.
Terkadang aku berpikir, mungkin lebih aman menjadi cicak di kamarmu saja, yang bisa setiap saat memandangmu tanpa perlu kamu curigai, dan tak perlu sembunyi-sembunyi, malu-malu, hanya decakan dan tatapku saja yang akan terus menemanimu.
Heran mengapa aku kalah dengan seekor cicak dia bisa selalu menemanimu selalu menatapmu, sedangkan aku untuk menatapmu itu membutuhkan banyak sekali nyali besar.

Untuk seseorang yang aku kagumi.
Mengamatimu dalam kejauhan, mungkin hanya itu saja yang bisa aku lakukan, dengan cara itu aku dapat mencintaimu dan menyelami segala tentangmu.

Untuk seseorang yang aku kagumi, terkadang kamu tampak murung, kenapa? Andai aku bisa menjadi tempatmu berbagi cerita,namun sepertinya tidak mungkin karena kamu tak pernah menganggap aku ada. Aku tak suka kamu murung, kamu bersedih, dan kalut aku tak suka kamu seperti itu. Tersenyumlah, bahagialah seperti adanya kamu, jangan murung dan berduka.

Untuk seseorang yang aku kagumi dalam diam,dan aku tak tahu mengapa mengamatimu itu menjadi rasa candu untukku.

Minggu, 08 April 2012

Apa Yang Memang Ditakdirkan Untukmu Pasti Akan Menjadi Milikmu

Diposting oleh Unknown di 22.32 0 komentar
Dalam hidup, begitu penting untuk menyadari bahwa jika kamu telah melakukan terlalu banyak untuk seseorang, kemudian langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah berhenti,
BIARKAN DIA
SENDIRI, dan KAMU HARUS PERGI.
Kamu memilih untuk
menjauh darinya,
bukan karena kamu berhenti mencintai, atau karena kamu menyerah tanpa
pernah berusaha.
Tapi karena kamu harus menyadari ada
perbedaan besar antara “TAK KENAL LELAH”
dan “CINTA TAK BISA DIPAKSA”
Kamu akhirnya mengerti, apa yang memang ditakdirkan
untukmu, pasti akan menjadi milikmu, dan apa yang bukan untukmu, tak peduli
seberapa keras kamu mencoba, dia takkan pernah bisa menjadi milikmu.


Terkadang Kisah Cinta Tak Selalu Menjadi Milik Dua Orang Tokoh Utamanya

Diposting oleh Unknown di 21.41 0 komentar

mencintai itu begitu menyakitkan ketika kita mencintai seseorang yang telah memiliki seorang kekasih dan kita hanya menjadi peran pembantu didalam kisah tersebut.

“Namun aku mencintaimu, lebih dari sekedar teman”, kataku padanya. “Ya aku tahu tetapi kita tidak bisa melanjutakan kisah ini, aku tak bisa meninggalkan dia”, bentaknya keras. “Bagaimana dengan aku, perhatianmu selama ini membuat aku menyayangimu”, suaraku melemah,
 “Aku tak perduli, mengapa kamu begitu bodoh, mengapa kamu menyayangiku bukankah kamu tahu bahwa aku telah bersamanya” , dia membalikan badannnya matanya terlihat begitu nanar, aku hanya bisa terisak melihat sikapnya yang seperti itu, dia terjebak dalam pilihan yang sulit antara harus meninggalkan kekasihnya atau tetap bersamaku. “Sekarang kisah kita sampai disini saja” bicaranya mulai melemah, 
“Namun aku terlanjur menyangimu, bukankah kamu pernah bilang kalau kamu juga menyayangiku” kataku padanya “Ya aku tahu, aku menyayangimu, namun kisah kita tak bisa dilanjutkan” jawabnya.
“Lalu sekarang kamu inginkan aku untuk bagaimana?” tanyaku, “kamu harus mencintai lelaki lain, jangan terus menerus mencintaiku, cari saja lelaki lain yang bisa membahagiakanmu”, “tidak, tidak aku tak bisa mencintai lelaki lain, dan aku tak dapat bahagia bersama lelaki lain karena aku hanya dapat bahagia bersamamu”, air mataku kembali mengalir.
“Kamu tahu? Tuhan membiarkan kita bertemu dengan orang yang salah sebelum kita bertemu dengan orang yang benar”, aku hanya terdiam mendengarkan ucapannya.
Dia memelukku “aku mengerti, sangat-sangat mengerti jika kamu menyayangiku tapi aku mohon tinggalkan saja aku karena kisah ini tak layak untuk dipertahankan” ucapnya sambil menangis di pundakku, dan kita menangis bersama-sama, “Dimana aku harus mencari seseorang sepertimu? Aku hanya bisa menyayangimu bukan orang lain” kataku. “Jangan cari seseorang sepertiku, di luar sana akan ada seseorang yang berjanji menyayangimu dan tak akan meninggalkanmu, bukan seperti aku ini, kamu tak pantas menangisi lelaki jahat seperti aku, dan kamu adalah wanita baik disana akan ada lelaki baik yang siap menyayangimu lebih dari aku.” Dia mengusap air mataku, “Ya aku tahu itu tapi aku tak perduli entah itu kamu adalah seorang lelaki baik atau jahat, aku menyayangimu” aku masih menangis dalam peluknya, bajunya terasa basah oleh air mataku. “Percayalah jika Tuhan telah berkehendak kita untuk berjodoh, aku yakin kita akan dipertemukan lagi olehNya, namun ketika kita nanti tak berjodoh aku ingin kamu bisa berbahagia dengan jodohmu itu” ucapnya meyakinkanku.
“Tapi satu hal yang perlu kamu ingat, aku masih akan tetap setia menunggumu, kamu bisa kembali kapan saja kamu mau ketika kamu telah lelah mencari cinta-cinta lain” kataku padanya. “Aku harap kamu tak akan menungguiku” ucapnya singkat “Apakah kamu tak akan kembali lagi padaku nanti?” tanyaku, “Aku hanya tak mau kamu semakin merasakan sakit ketika kamu terus menerus menungguiku”, dia kembali menghapus air mataku dan memelukku.

Tuhan mengapa semuanya harus berakhir dan peluknya ini menjadi pelukan yang  paling berarti , karena mungkin tak akan aku dapatkan lagi pelukan semacam itu dari pundak yang sama seperti yang aku rasakan saat ini.


Benda Tipis Persegi Berukuran 5x7 CM

Diposting oleh Unknown di 03.07 0 komentar

Perpisahan itu selalu menjadi peran terjahat dalam sebuah kisah.


Aku masih memandangi lekat-lekat benda tipis persegi berukuran 5x7 cm itu, benda yang pernah kita dapatkan dalam sebuah kotak yang mengabadikan wajah kita berdua dan di dalam benda tipis persegi itu terpampang gambar kita berdua dua tahun yang lalu saat kita masih bersama. Mungkin jika kamu mengetahui bahwa aku masih senang memandangi foto itu, yang aku sebut benda tipis persegi berukuran 5x7 cm, kamu akan menganggap aku bodoh, “bukankah itu hanya hal tak penting” katamu nanti mungkin. Tidak bagimu, tetapi itu penting bagiku, mungkin saja kamu menganggap itu bukan hal penting, karena kamu bisa saja mempunyai berlembar-lembar foto seperti itu dengan wanita lain.
Dan aku tak tahu bagaimana warna merah padamnya wajahku disaat aku mengerti  bahwa kamu tahu jika aku masih suka memandangi bukti kenanangan kita itu.

Warnanya tak lagi indah dan tak secerah saat kita pertama mendapatkannya. Mungkin seperti itu pula pudarnya semua tentang kisah kita di hatimu.
Apakah kamu masih menyimpannya? Ataukah kamu telah membuangnya seperti kamu membuang lembaran-lembaran kisah tentang kita yang dulu sempat terjalin dengan indah.

Aku rasa kini kamu begitu enggan denganku, karena kamu telah menemukan orang lain yang bisa membuatmu bahagia, apa bahagia? Lalu bagaimana saat denganku? Mungkinkah kamu tak bahagia denganku? Tapi dulu kamu tampak bahagia, atau itu hanya kebahagiaan yang kamu buat-buat.
Apa arti kebersamaan kita selama ini di matamu.

Mencintai orang itu bukan perkara mudah, butuh waktu dan penyesuain disana, namun tidak untuk kamu, kamu begitu mudah untuk mencintai orang lain, dan lalu melupakan aku. Sedangkan aku masih tetap disini aku terlanjur jatuh tersungkur karenamu aku terlanjur jatuh dalam kisah masa lalu bersamamu. Aku mohon ajari aku cara bagaimana melupakanmu, dan bagaimana cara-cara mencintai hati lain selain hatimu.

Aku masih memandangi benda itu, benda tipis persegi berukuran 5x7 cm. Disana ada wajah kita, disana ada kebersamaan kita dulu, benda tipis persegi berukuran 5x7 cm yang selalu mengingatkan aku akan segala hal tentangmu.
Dan kini aku hanya dapat merindukanmu dalam sunyi dalam benda tipis persegi ukuran 5x7 cm itu terlihat wajahmu tersenyum.

Jumat, 06 April 2012

Aku Dia dan Hujan

Diposting oleh Unknown di 22.08 0 komentar

Hujan selalu mengingatkan aku akan dia.
Hujan adalah pengantar kerinduanku yang tak tersampaikan untuknya.
Terkadang hujan menjadi suatu hiburan yang menyenangkan ketika butiran-butiran airnya jatuh ke bumi dan menciptakan irama yang riuh.
* *  *
Dia adalah seorang pria biasa saja namun dia membuat aku selalu merindukan kehadirannya. Dan tatapan matanya selalu memaksa otakku untuk terus mengingatnya .
Mengingatnya itu seperti mengikuti aliran air, aku turutkan bagaimana mau otakku ketika dia mulai mengganggu laju pikirku.
* * *
Semuanya masih tersimpan rapi di benakku, masih tersimpan dalam sekat khusus untuk memori tentangnya.
Saat kita bersama menyusuri jalan dibawah rintik air hujan kala itu, saat itu hal yang paling menyenangkan dalam hidupku. Kita tertawa bersama. Rasanya sedikit kecewa  mengapa waktu itu berlalu begitu cepat.
* * *
Hujan berhasil menahanya untuk terus bersamaku.
Ah mengapa, mengapa setiap hal tentang kebersamaan kita yang tlah kita lalui bersama dibawah air hujan di kala itu, dengan beratapkan langit yang terus menerus menitikan rahmat Tuhan, semua tentang kita hanya akan menjadi kenangan saja yang selalu membuat aku merindukan dia.
* * *
Hujan terkadang membuat aku bahagia, ketika hujan tanpa permisi datang mengguyur bumi, dan aku akan selalu berbicara pada hujan, “Hujan dulu kita pernah bersama-sama denganya menghabiskan waktu disore itu dan kamu menjadi saksi atas kisah kita yang dulu pernah ada”, terkadang aku berpikir mungkinkah aku ini gila berbicara pada hujan, ya karena hanya hal itu saja yang dapat aku lakukan dan semoga saja sang hujan akan menyampaikan rasa rinduku ini untuknya.
Meski kini dia dengan wanita lain, aku berharap dia akan mengingatku bersama hujan dan berkata, “Hujan dulu kita pernah bersama-sama denganya menghabiskan waktu disore itu dan kamu menjadi saksi atas kisah kita yang dulu pernah ada”.
* * *
Andai waktu tak begitu cepat berlalu  dan andai segala kisah kita tak akan kita sebut kenangan, kini yang ada hanya aku, dia dan hujan yang tak akan pernah lagi bisa bersama.



Selasa, 03 April 2012

Suatu Saat Kamu Akan Menyesalinya

Diposting oleh Unknown di 21.31 0 komentar

Aku tahu bahwa kamu bahagia, dan aku ingin kamu tahu itu, kamu bahagia dan aku ikut bahagia karena aku akan melakukan apa pun untukmu, karena kamu sangat berarti bagiku.
Sungguh menyakitkan untukku ketika tahu bahwa satu hal yang membawa senyum ke wajahku dan membuat aku bahagia pergi.
Aku hanya ingin tahu, jika kamu pernah memberikan ku pilihan? pernahkah kamu mencintaiku? Peduli padaku? Memegang tanganku? Atau membayangkan hal tak penting tentang aku? Beritahu aku sehingga aku bisa tahu apakah hal itu masih layak untuk diharapkan pada suatu hari mendatang, kita bisa setidaknya menjadi sahabat bukan?, TIDAK, karena jelas bahwa kamu benar-benar menolak ku.
Tapi cintaku padamu begitu kuat, dan aku tak pernah jatuh cinta kepada orang lain seperti aku cinta kepadamu.
Kamu ingin aku memberitahumu, hal yang jujur dengan kebenaran? Ya? Inilah bahwa aku bermimpi tentang kamu setiap malam. Aku menghabiskan sore hari dengan berpikir tentangmu. Pernah, aku tidak berpikir tentangmu sama sekali, tapi itu jarang karena biasanya tidak dalam satu menit tanpa berpikir tentangmu, atau melihatmu dalam pikiranku.
Selama beberapa menit, kamu membuat aku merasa seolah-olah aku benar-benar berarti untukmu.
Aku memutuskan untuk akhirnya melepaskanmu "Karena aku tidak bisa menahan rasa sakit dari ini", Saatnya untuk air mata terakhirku jatuh dan aku akan tersenyum lagi
Jadi mulai sekarang ketika kamu mengingatku ingatlah bahwa 
"aku adalah hal terbaik yang pernah kamu miliki."
Karena sementara aku berusaha menahanmu namun kamu tetap pergi.
Hari ini adalah hanya salah satu dari hari-hari di mana semua yang aku lakukan mengingatkan aku padamu dan setiap lagu yang aku dengar entah bagaimana selalalu berhubungan denganmu.  
Aku benci hari seperti hari ini, karena hari seperti ini mengingatkan aku pada satu hal yang tidak aku miliki yaitu kamu.
Ini benar-benar menyakitkan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada seseorang yang aku tidak ingin membiarkannya pergi, tetapi hal ini bahkan lebih menyakitkan ketika meminta seseorang untuk tinggal jika mereka tidak pernah mau untuk tinggal.

Aku berharap padamu yang berada di sana, berharap kamu akan datang kembali. Tapi aku tahu semuanya tidak mungkin. Apakah kamu pernah membenci seseorang begitu membencinya hingga ingin meninggalkan mereka dan tidak akan pernah kembali lagi, tahukah kamu, mereka akan melakukannya jika kamu melakukannya?

Aku akan tersenyum, karena aku ingin membuatmu bahagia, tertawa, sehingga kamu tidak akan pernah melihat aku menangis.
Aku akan membiarkan kamu pergi dengan caramu.
Aku tidak pernah bisa membencimu.
Kamu tahu, jika kamu telah patah hati, kamu bisa mendapatkan berbagai pelajaran darinya.
Suatu hari kamu akan melihat ke belakang dan berkata “ternyata gadis ini benar-benar mencintaiku".
Setiapkali aku bersama seseorang aku akan membandingkan mereka denganmu, karena tak ada seseoarang yang membuat aku jatuh cinta seperti aku jatuh cinta denganmu.
Sampai kapanpun, aku tetap memaafkanmu.
Aku telah memaafkanmu untuk segala hal, meski kamu bekali-kali menyakitiku, aku tetap memaafkanmu.
Suatu hari kamu akan melihat kembali, dan kamu akan tahu. Bahwa kamu telah menyia-nyiakan banyak hal. Dan kamu akan menyesalinya.

Senin, 02 April 2012

Jika Melupakanmu Adalah Hal Mudah Untuk Aku Lakukan Mungkin Telah Aku Lakukan Sejak Dulu

Diposting oleh Unknown di 21.06 0 komentar
Aku tak mengerti dengan rahasia Tuhan, Dia masih tetap mengijinkan aku untuk terus mengingatmu.
Meski dengan segudang pikiran, mengingatmu sedetik saja selalu aku lakukan.
Sebenarnya apa maksud dari rahasia kuasaNya, jika melupakanmu adalah hal yang mudah untuk aku lakukan mungkin telah aku lakukan sejak dulu saja. Mungkinkah Tuhan belum mengijinkan aku melupakanmu?, untuk waktu sekarang?, dan tak tahu pula untuk waktu yang akan datang. Begitulah kuasa Tuhan entah akan ada rahasia apa yang tersembunyi dibalik segala caraku untuk melupakanmu.
Dan sampai detik ini ingatanku masih sangat tajam untuk mengingatmu meski itu menyakitkan.

Jumat, 30 Maret 2012

Andai Aku Boleh Curhat

Diposting oleh Unknown di 23.16 0 komentar
andai aku boleh curhat akan ku sampaikan keluh kesahku padamu,
akan ku ceritakan pula beberapa kisah yang
membuat aku lara dan sesaat pula akan ku ceritakan kisah-kisah indah perjalanan hidupku
namun itu pun sesaat karena di balik kisah indah itu selalu terselip bingkisan pilu
yang ketika aku ceritakan semuanya padamu kau dan aku
akan bersama-sama menangis karena mendengarnya
kisah hidupku yang diwarnai tawa dan tangis
hingga suatu saat tawaku seolah kering dan tangisku pun membeku sudah
andai aku boleh curhat akan kusampaikan rindunya mahkluk kerdil pada sang pencipta yang selalu ingin tahu di mana ujung dari bumi
akan ku kisahkan pula seorang gembala yang mencari sekelompok cinta yang tengah ia gembalakan
dan akan ku sampaikan pula beberapa cerita sang musafir yang tengah kehausan ketika tak ada cinta membasahi jalan tenggorokannya yang sunyi dan gelap namun andai saja aku boleh curhat

Lelaki Itu Begitu Mudah Untuk Melupakan Kenangannya

Diposting oleh Unknown di 22.56 0 komentar
Lelaki itu begitu mudah untuk melupakan kenangan. Berbulan-bulan ini aku selalu berkutat dengan kesibukanku yaitu melupakan Aris, seseorang yang 2 tahun belakangan ini dekat dengan aku. Melupakan Aris menjadi kewajiban baruku semenjak mengingatnya semakin membuatku merasa sakit.
Lelaki itu begitu mudah melupakan ucapannya.

"Ca kamu pernah gak bayangin siapa seseorang yang menjadi takdirmu kelak?" "Emmmmm mungkin pernah" jawabku. "Ya siapa tahu aku adalah takdirmu Ca, dan kamu adalah takdirku nanti", "mungkin saja, takdir Tuhan gak ada yang tahu Ris", sesaat Aris membuat aku merasa berbunga-bunga dengan ucapannya, tetapi aku mencoba untuk bersikap biasa dihadapannya. Aris tak tahu bahwa di dalam hatiku aku mengatakan "kamu Ris, kamulah seseorang yang aku bayangin akan jadi takdirku nanti" aku menyayangi Aris, menyayangi lebih dari teman.

Waktu itu dia mengajak aku pergi kepantai, dalam semilir angin laut malam itu aku duduk disampingnya, ya aku merasa benar-benar nyaman dengannya, kita bercanda tentang banyak hal, tentang kehidupannya, tentang pacarnya, dan tentang hal-hal lain. Ditemani deburan ombak malam itu pikiranku menerawang, ah andai aku menjadi ombak yang tak pernah lelah berkejaran tanpa henti sepanjang waktu meski tak tahu apa tujuannya, andai aku menjadi ombak yang tak lelah untuk terus mengejar hati Aris, namun aku bukanlah ombak, aku terlalu lemah.

Dua tahun bukanlah waktu yang singkat untuk menyayangi Aris dengan status yang aku sendiri tak tahu, entah sebagai teman, sahabat, atau pacar, aku terus tersiksa ketika aku mengharapkan sebuah hubungan yang lebih, sebuah hubungan dengan kepastian seperti halnya Aris dan pacarnya.
"Ca apa kamu menyayangiku?" tanya Aris padaku pada suatu hari, "Ya" jawabku singkat, "seberapa besar Ca?", tanya dia lagi, "Aku gak tahu". Dalam hati aku berkata "aku gak bisa ngomong seberapa besarnya rasa sayangku ini karena rasanya itu besar dan gak bisa disebutkan dalam bilangan Ris".
"Ris aku pernah berpikir bahwa mungkin aku lebih baik meninggalkanmu", "kenapa kamu berpikir seperti itu Ca?", "ya aku ngerasa bersalah sama pacarmu Ris", "Ca, aku mohon jangan tinggalin aku, karena masih banyak hal-hal menyenangkan yang bisa kita lakuin bareng tanpa harus mikirin hal-hal yang menyedihkan".

Mungkin hatiku telah benar-benar terbiasa dengan sikap Aris yang terkadang cuek, dia datang ketika dia membutuhkan aku saja, dia sangat hoby mempermainkan perasaan wanita seperti aku dan pacarnya yang selalu dia permainkan.
Ketika aku ingin meninggalkannya, setengah mati dia menahanku, agar tetap bersama dia, namun kini dia dengan tanpa pamit sekalipun pergi meninggalkan aku, pergi menjauh dari kehidupanku.
Aku tahu kini dia mempunyai mainan baru, seseorang selain pacarnya yang akan menjadi tempat sampah seperti aku, menampung segala keluh kesahnya, dan seseorang itu telah dia berikan harapan-harapan kosong seperti halnya aku dulu.

Mengapa, mengapa lelaki itu begitu mudah melupakan kenangan, mengapa lelaki itu begitu mudah melupakan seseorang, dan mengapa lelaki itu begitu mudah mempermainkan perasaan wanita.
"Ris suatu saat aku harap kita bisa bertemu lagi, saat aku telah melupakanmu, dan kamu telah bisa menghargai perasaan wanita"
Nikmati saja waktumu untuk bersenang-senang dan salurkan hobimu untuk menyakiti perasaan wanita, bahagiakan dirimu, puaskan segala ambisi-ambisi besarmu, segala sesuatu akan ada masa akhirnya dan tunggu saja saat masa akhir kejayaanmu menyakiti wanita telah habis.

Terimakasih karena kamu telah mengajari aku tentang bagaimana mengikhlaskan orang yang kita sayangi pergi mencari kebahagiaannya sendiri.


Cinta Itu?

Diposting oleh Unknown di 02.07 0 komentar
Apakah telapak tangan anda berkeringat, hati anda deg-degan, suara anda tersekat di dalam tenggorokan ketika berhadapan dengannya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi suka.


Apakah tangan anda tidak dapat berhenti memegang dan menyentuhnya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi nafsu.


Apakah anda bangga dan selalu ingin memamerkannya kepada semua orang?
Hal itu bukanlah cinta, tapi anda beruntung.


Apakah anda menginginkannya karena anda tahu dia akan selalu di samping anda?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kesepian.


Apakah anda masih bersama dia karena semua orang menginginkannya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kesetiaan.


Apakah anda menerima pernyataan cintanya karena anda tidak mau menyakiti hatinya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi rasa kasihan.


Apakah anda bersedia untuk memberikan semua yang anda suka untuk dia?
Hal itu bukanlah cinta, tapi dermawan.


Apakah anda cemburu bila dia bicara dengan lelaki atau wanita lain?
Hal itu bukanlah cinta, tapi takut kehilangan.


Apakah anda mengatakan padanya bahwa dia adalah satu satunya hal yang anda pikirkan ?
Itu bukan cinta tetapi GOMBAL !


Apakah anda masih bersamanya karena kesedihan dan kegembiraan yang tidak dapat digambarkan kata-kata?
Itulah cinta.


Apakah anda masih menerima kesalahannya karena hal itu adalah bagian dari kepribadiannya?
Itulah cinta.


Apakah anda tertarik pada orang lain, tapi masih bersamanya dengan setia ?
Itulah cinta.


Apakah anda rela memberikan hati anda, kehidupan anda, dan kematian anda?
Itulah cinta.


Apakah hati anda tercabik bila dia sedang sedih ?
Itulah cinta.


Apakah anda menangis untuk kepedihannya biarpun dia cukup tegar?
Itulah cinta.


Apakah anda ikut terluka bila dia sedang sakit?
Itulah cinta.


Apakah anda selalu ingin menyentuhnya, memeluknya karena anda sayang kepadanya ?
Itulah cinta.


Apakah matanya melihat hati anda yang sesungguhnya dan menyentuh jiwa anda begitu dalam sekali sampai terasa nyeri?
Itulah cinta.


Cinta memang merupakan sesuatu yg NYATA dan tidak dapat dijelaskan, tapi yang terpenting mencintailah karena itu adalah sesuatu yang dianugerahkan oleh TUHAN.
Terimalahh pasangan anda dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Cinta itu harus saling memberi dan menerima dengan segala keikhlasan dan ketulusan,
kejujuran hati, tanpa pamrih.

Jika setelah ini anda membayangkan seseorang, mungkin saja dia adalah orang yang anda cintai.

Tujuh Tanda-tanda Ini Jika Dia Adalah Cinta Sejatimu

Diposting oleh Unknown di 02.05 0 komentar
Anda sudah bosan berakhir pada cinta yang salah.
Alih-alih mengharap cinta sejati, yang didapat malah cinta sehari.
Sebelum memutuskan menerima cinta seseorang, perhatikan tanda-tandanya, apakah dia memang belahan jiwa Anda?
Ini adalah tandanya.


①. Dia adalah Sahabat Terbaik Anda.
Saat sedang mengalami kesulitan, yang pertama kali terlintas di kepala Anda adalah dirinya.
Ia pandai menenangkan hati Anda.
Begitupun ketika bahagia, Anda tahu pada siapa kebahagiaan itu akan dibagi.
Ia selalu hadir untuk Anda dalam situasi apa pun.
Tak ada orang yang lebih baik mengisi peran ini daripada dia.
Percayalah dia yang berjodoh pasti tak takut mengalami pasang surut hidup.


②. Punya Banyak Kesamaan
Hasil penelitian mengungkapkan, hubungan yang paling stabil adalah hubungan yang melibatkan dua orang dengan banyak kesamaan.
Tidak terlalu penting jenis kesamaannya apa, tapi semua itu merupakan bekal hubungan yang baik.
Rahasia pasangan sejati adalah, manakala Anda berdua selalu bisa menikmati bersama semua aspek kehidupan.
Tidak butuh orang lain untuk membuat kalian bahagia.
Apakah Anda sudah merasakannya? Jika IYA, jangan pernah anda lepaskan dia.


③. Kepentingan Anda adalah Segalanya
“Cinta dimulai ketika seseorang menemukan bahwa kebutuhan orang lain sama pentingnya dengan kebutuhannya sendiri.” (Harry Stack Sullivan).

Dari bahasa tubuh dan sikapnya selama ini, terlihat jelas, dia memperlakukan Anda sebagai orang terpenting dalam hidupnya, bahkan seringkali dia mementingkan kebutuhan Anda ketimbang dirinya.
Bila dia punya potensi itu, mungkin dia yang Anda cari.
Karena cinta abadi melibatkan komitmen rela berkorban untuk kebahagiaan pasangan.


④. Cinta tak Bersyarat
Coba ingat-ingat, apakah dia pernah cemberut saat Anda memakai baju yang tak sesuai seleranya?
Atau Anda pernah dicueki, ketika Anda memotong rambut tanpa sepengetahuannya?
Apabila IYA, sebaiknya pikir-pikir lagi untuk memilih dia jadi kekasih Anda.
Padahal, cinta sejati adalah cinta yang tak bersyarat, mampu menerima pasangan apa adanya.


⑤. Mau Mendengarkan
Setiap Anda berbicara padanya, tak sedetik pun perhatiannya beralih.
Ia pendengar yang baik, bisa mendengarkan Anda bicara berjam-jam lamanya tanpa rasa bosan, penuh perhatian dan mengerti apa yang Anda inginkan.
Sehingga Anda tak perlu mengulang kalimat yang sama berkali-kali dan mengatakan,
“Kamu ngerti enggak sih, apa yang aku katakan tadi?”


⑥. Always On Time
Untuk urusan apa pun, dia selalu berusaha untuk tepat waktu.
Janji bertemu jam tujuh malam, dia sudah tiba di tempat setengah jam sebelumnya.
Baginya, lebih baik dia yang lumutan, daripada membiarkan Anda menunggu.
Apalagi jika meeting pointnya dirasa tidak familiar dengan Anda.


⑦. Kontak Batin
Tanpa diucapkan, kalian bisa saling tahu suasana hati masing-masing.
Meski bukan paranormal, kalian seperti bisa saling membaca pikiran dan menduga reaksi, serta perasaan pasangan pada situasi dan kondisi tertentu.


Cinta adalah anugerah dari Tuhan yang maha esa yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Cinta antara pria dan wanita telah ada sejak manusia pertama turun ke dunia melalui nabi Adam dan Hawa hingga sekarang.

Bila Anda sudah merasakan hal tanda-tanda tersebut terhadapnya,
Mungkin saja dialah belahan jiwa Anda.

Kamis, 29 Maret 2012

Galau Galau Galau

Diposting oleh Unknown di 20.02 0 komentar
Tentu banyak yang menyimpan definisi pribadi tentang kata “galau”. Perputaran topik perbincangan masalah satu ini di media-media sosial sangatlah cair dan riuh. Dari sekadar curahan hati di linimasa hingga tulisan puitis berbentuk prosa, banyak orang mendefinisikan “galau” sebagai sebuah bentuk perasaan yang kurang nyaman, sedih, gelisah, menyesal, bingung, dan sebagainya. Tapi, apa definisi sebenarnya kata “galau”?
Nah, satu-satunya cara yang bisa kita tempuh untuk mematenkan keyakinan adalah dengan mencari kata “galau” di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Perhatikan definisi galau berikut:
ga·lau a, ber·ga·lau a sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran); ke·ga·lau·an n sifat (keadaan hal) galau
Nah, dari bahan referensi di atas, bisa kita simpulkan sementara bahwa pada kenyataannya, “galau” lebih dekat artinya dengan kegiatan beramai-ramai, atau dalam kamus disebut “sibuk beramai-ramai”. Galau digolongkan sebagai adjektiva, artinya kata sifat yang biasanya ikut pada sebuah subjek berupa nomina. Sedangkan, satu-satunya pengertian yang menyangkut kondisi psikologis, adalah keadaan “kacau tidak keruan” yang lebih tepat dirujuk kepada keadaan pikiran.
Secara bahasa, memang tidak salah jika “galau” disejajarkan artinya dengan keadaan mental sementara yang tidak tenang, sedih, dan sebagainya seperti selama ini kita dengar dari banyak media. Hanya saja, pemekaran arti lain yang dalam kamus lebih diutamakan, bisa dipahami sebagai bagian dari pemaknaan kata.
Takutnya, di suatu saat kita sedang “sibuk beramai-ramai”, lantas berucap, “Aku sedang galau,” lalu orang-orang menertawakan kita. Semata-mata karena di pikiran mereka galau itu adalah kesedihan yang mendalam dan membingungkan.
Bahasa Indonesia termasuk rumpun bahasa yang dianggap masih “miskin” dalam perbendaharaan kata. J.S. Badudu pernah menuliskan bahwa kosakata Bahasa Indonesia hanya sekitar 77.000, kalah jauh dengan bahasa negara-negara tetangga yang rata-rata jumlahnya enam digit. Itulah mengapa, proses asimilasi makna kata dan penyerapan dari  kata-kata bahasa asing masih dilakukan guna memperkaya Bahasa Indonesia.
Tak terkecuali “galau” ini, kata-kata yang termasuk golongan kata-kata “baru” perlu dijelaskan secara tepat dan definitif kepada publik. Mulai dari makna sebenarnya, hingga ke makna-makna turunan. Akan sangat disayangkan jika nantinya kata baru dikenal tersebut kemudian menjadi istilah yang digunakan di banyak bidang, termasuk bisnis periklanan, dalam kapasitasnya sebagai istilah publik yang definitif-relatif, bisa diartikan apa saja oleh siapa saja. Padahal, kita masih punya KBBI sebagai panduan penentuan arti kata.
Sayang sekali kalangan bisnis kita saat ini hanya latah menggunakan kata-kata baru yang terlanjur populer. Patut diakui belum banyak di antara kita yang dengan sadar mencari kamus begitu muncul kata-kata baru yang terkenal di media-media sosial. Sifat ikut tren popular yang seharusnya menjadi jembatan bagi publik untuk mengakses ilmu-ilmu pasti seperti bahasa justru terkesampingkan oleh keriuhan perbincangan sementara.
“Galau” tetaplah diartikan sebagai sedih, gelisah, bingung, bimbang, dan sebagainya, tidak masalah. Asalkan publik jadi lebih tahu, bahwa secara definitif, galau itu artinya “sibuk beramai-ramai”.

Banyak remaja kita yang sekarang mengidap galau entah itu dari berbagai kasus contohnya.
1. diputusin pacar = galau
2. mutusin pacar = galau
3. berantem sama pacar= galau
4. gak punya pulsa= galau
5. gak ada yang sms = galau
6. gak ada yang telpon = galau
7. gak punya hape model terbaru = galau
8. ban kempes = galau
Bahkan terkadang ada yang lebih extrim lagi kalo misalkan remaja-remaja lagi galau sehari itu bisa bikin status nyampe ratusan yang isinya "gue pengen mati aja" "bunuh aja gue daripada elo nyiksa hati gue terus" dan itu nyampe menuh-menuhin timeline atau beranda kita.
Mungkin masih bisa di tolerir kali ya kalo misanya cewek-cewek yang galau kadang-kadang ini ada juga loh cowok-cowok yang cengeng ngebuat status-status galau yang menjijikan.
Itu engga banget tau gak sih. Mampangin keluh kesah kita di jejaring sosial berharap ada yang koment atau mention ngasih perhatian...............

Bukankah kita itu masih punya Tuhan dan Tuhan kita jauh lebih besar dari masalah yang kita hadapi.
So Don't be Galau guys.

Rabu, 28 Maret 2012

Dan Semoga Tak Akan Ada Lagi Air Mata.

Diposting oleh Unknown di 00.09 0 komentar
Mungkin ini adalah akhir
Ya semoga saja aku ingin hidupku terasa nyaman tanpa ada kamu.
Waktu lalu yang terlewatkan bukanlah waktu yang singkat,dan aku merasa jenuh untuk selalu ada,aku merasa letih untuk terus menangis
Kini aku akan berjalan dengan kedua kakiku tanpa ada kamu,
Dan akan kutinggalkan jejak yang telah bersama kita pijak
Aku? aku siapa? hanya pelipur lara saja
Bukan seseorang yang bisa memberikan banyak arti cinta untukmu
Kini aku telah berusaha tegar
Dan semoga tak akan ada lagi air mata.

Selasa, 27 Maret 2012

Terimaksih Telah Membut Aku Berpikir Dewasa

Diposting oleh Unknown di 23.56 0 komentar
Bersamamu dalam beberapa waktu memberikan berbagai pengajaran.
Aku mengerti tentang
bagaimana rasanya ketika hati terluka yang begitu terluka.
Bagaimana rasanya pengorbanan yang mungkin tak pernah berarti dan selalu dianggap kesia-siaan.
Bagaimana rasanya menangis di tempat tidur karena terluka oleh orang yang kita sayangi.
Bagaimana harus belajar ikhlas melepaskan orang yang kita sayangi.
Bagaimana belajar memaafkan meski sering kali terulang kesalahan yang sama.
Bagaimana cara mencintai yang tidak diharuskan memiliki.
Bagaimana membedakan antara rasa sayang yang benar-benar tulus atau yang hanya memanfaatkan demi pribadi sendiri.
Bagaimana untuk tidak mendendam meski berkali-kali dicabik.
Bagaimana untuk selalu tersenyum meski hati menangis.
Bagaimana rasanya harus bangkit dari keterpurukan.
Bagaimana memberi semangat untuk diri sendiri.
Bagaimana rasanya dikhianati.
Bagaimana rasanya terabaikan.
Bagaimana rasanya menjadi orang dungu yang dibodohi oleh sang licik.
Bagaimana bertahan dalam serpihan rasa yang ada walau hancur berserakan.
Bagaimana seseorang bisa berpura-pura menyayangi seseorang padahal hatinya sama sekali enggan.
Bagaimana seseorang yang merasa bangga ketika dengan puasnya melukai beberapa hati.
Dan bagaimana belajar mencintai seseorang yang begitu mencintai kita.
Aku mengerti ini adalah pelajaran hidup yang akan mendewasakanku.
Yang menuntunku agar suatu ketika aku tak terperosok lagi.
Hidup ini banyak kenangan yang baik dan buruknya harus aku terima.
Biarlah tentangmu akan aku simpan dalam museum hidupku yang jika suatu saat aku datang kembali hanya untuk mengambil pelajaran dan pengalaman darinya.
Semuanya tidak untuk disesali.
Terimakasih telah mengajariku bagaimana bersikap dewasa.
Kamu hanya bagian dari masa lalu.
Yang mungkin akan aku tinggalkan.
Karena hanya orang bodoh yang mau jatuh kedalam lubang yang sama.
Dan aku, aku bukan orang yang bodoh.
Kini semuanya terasa lebih baik bahkan lebih indah.
Karena pengalaman itu tak selalu hal-hal menyenangkan bagi kita.

Aku Pantas Dicaci-maki

Diposting oleh Unknown di 23.54 0 komentar
Hari ini aku benar-benar tak henti mencaci-maki diriku sendiri , mencaci-maki atas kebodohanku, mencaci-maki atas kemunafikanku, dan mencaci-maki atas sikap jahatku. Entah sampai kapan aku akan terus mencaci-maki diriku sendiri. Aku, aku, kenapa terkadang aku menjadi sok tua, memberi masukan kepada orang lain yang tengah menghadapi kegalauan, kenapa aku terkadang menjadi sok bersikap baik, memberikan pencerahan untuk orang yang tengah kalut. Kenapa pula aku menjadi sok bijak yang menasihati orang lain agar bangkit dari keterpurukan. Hei diri ! Sadarlah aku ini siapa? Hanya orang dungu saja yang berpura-pura cerdas. Aku ini bodoh, aku ini jahat dan aku ini munafik. Sering tak mengerti pada diriku sendiri jika didalam sebuah peran mungkinkah aku ini termasuk tokoh antagonis. Aku ini bodoh karena tak bisa bangkit dari keterpurukan. Aku ini jahat karena mungkin tanpa aku mengetahui ada insan yang tersakiti karena aku. Aku ini munafik bagaimana aku tak menyebut diriku munafik jika aku sering berkata kepada mereka "Lupakan seseorang yang hanya bisa membuatmu menangis!", "lupakan masa lalumu yang menghalangimu meraih masa depanmu". Hei bagaimana mungkin aku dapat berkata demikian. Sedangkan aku, untuk melupakan seseorang yang selalu membuat aku menangis saja tidak bisa, dan aku masih tetap saja terkungkung pada masa lalu sehingga membuat aku sulit untuk meraih masa depan. Ah aku memang benar-benar munafik. Bagaimana mungkin aku yang seorang dungu terkadang menjadi motivator layaknya Mario Teguh, hei aku ini bodoh, bagaimana aku menenangkan hati mereka yang tengah kacau sedangkan hatiku sendiri tengah gusar, kalut, tak berbentuk ya namun mungkin aku bisa menenangkan mereka. Entahlah sebenarnya kata-kata mujarab apa yang aku katakan untuk memberi masukan, dan memotivasikan mereka. Aku ini bodoh dan tak mungkin aku bisa berbicara kalimat yang baik, karena terkadang aku sendiri saja tak mengerti apa yang aku ucapkan, mungkinkah aku seorang yang bodoh bisa berbicara kalimat-kalimat yang baik. Mungkinkah itu bukan aku yang berbicara. Bagaimana bisa aku mendorong orang lain untuk bangkit sedangkan aku tetap saja terpuruk dalam bayang-bayang masa lalu. Tuhan sebenarnya siapakah aku ini? Aku masih tetap saja mencaci diriku sendiri. Katakan padaku peranku ini sebagai tokoh antagonis atau protagonis. Aku sangat bodoh karena untuk mengerti diriku sendiri saja tak bisa. Aku dungu yang begitu dungu karena aku tetap menanti sesuatu yang tak mungkin kembali lagi. Dimana akal sehatku sebagai manusia normal? Ah atau mungkin aku bukan manusia normal yang mempunyai akal sehat bahkan naluri sekalipun. Aku, aku bisa memotivasikan mereka namun aku sendiri terlalu lemah untuk memotivasi diriku sendiri, aku, aku bisa menyuruh mereka bertindak baik dan tak gegabah, sedangkan aku saja tindakanku selalu gegabah sehingga nyaris tak ada yang baik, mungkin itulah aku dengan segala kemunafikan yang ada padaku. Hingga terkadang aku berpikir, benarkah ini ragaku? Benarkah ini jiwaku? Aku merasa aku bukanlah aku, karena makhluk bodoh mana yang bisa merancang kalimat yang membuat mereka percaya akan ucapanku, ah rasanya memang tak mungkin aku bisa menyusun kalimat-kalimat bijak tapi kenyataannya akulah yang berkata. Terkadang aku berpikir ya berpikir, jangan tanyakan aku berpikir menggunakan apa! Sejak kapan aku bisa merangkai kata semacam ini? , sejak kapan aku belajar untuk puitis, sejak kapan aku belajar bijak, dan sejak kapan aku menjadi suka mencaci sikap-sikapku. Aku tak pernah ingat akan hal itu, yang aku ingat aku merindukan seseorang yang membuatku menangis, yang aku ingat aku mempunyai sebuah masa lalu. Mungkin hal itu yang membuat aku semacam ini sekarang. Apa? Merindukan seseorang yang membuat aku menangis? Mempunyai sebuah masa lalu? Ah mengapa aku harus merindukannya jika hal itu membuat aku menangis, lalu dengan siapa? Siapa sebenarnya orang yang aku rindukan itu. Kemudian masa lalu? Hei aku ingin tahu, mengapa masa lalu itu terus menyiksaku? Ah apa mungkin tidak, apakah sebenarnya akulah yang menyiksa diriku sendiri lalu aku mengatas namakan masalalu karena tak ada lagi yang bisa aku salahkan. Tak semudah aku berkata dengan orang lain agar mereka melupakan hal yang menyiksa mereka dimasalalu. Masa depan? akankah aku dapat mencintai masa depanku, sedangkan aku masih tetap mencintai masalaluku. Aku gamang untuk hal ini. Untuk mencintai seseorang bukanlah hal mudah untukku, aku sering berkata kepada mereka "cintailah orang yang mencintaimu", namun aku dengan kemunafikanku tetap saja mengingkari perkataanku sendiri, sembari berkata "bagaimana mungkin aku bisa mencintai orang yang mencintaiku? Sedangkan aku sama sekali enggan dengan dia yang mencintaiku itu, aku tak akan pernah mencoba mencintainya karena itu hanya menyiksa batinku". Tuhan bantu aku adakah hal yang bisa merubah aku. Aku rapuh Tuhan, aku rapuh jika tak Kau topang. Aku menangis dan menjerit namun tetap saja mereka menganggap aku kuat . Mungkin aku harus berhenti berpura-pura kuat, mungkin aku harus menunjukan bahwa sebenarnya aku rapuh, aku menangis, aku lemah, ah tidak aku tetap ingin terlihat kuat didepan mereka, begitulah karena aku munafik sehingga aku lebih suka berpura-pura. Saat aku memejamkan mataku? Lalu, hei kenapa ada dia yang selalu membuat aku menangis namun dia juga aku rindukan. Aku berkata "ah aku bisa melupakan dia", aku munafik dan bodoh nyatanya aku berbohong lagi karena aku tak bisa melupakan dia dan disitulah letak kebodohanku MELUPAKAN yang memang aku belum bisa sejak dahulu. Meski aku berkata "pergilah dari otak dan hatiku", namun tetap saja aku selalu mengingatnya dan merasa kehilangan masalaluku. Kini aku hanya ingin menjalankan semua perkataanku dan motivasiku untuk orang lain dan akan aku terapkan pada diriku sendiri, karena aku lelah menjadi orang bodoh, jahat dan munafik.

Dia Tak Akan Pernah Bisa Untuk Setia

Diposting oleh Unknown di 03.05 0 komentar
Tuhan aku tak mengerti dengan kelakuan mereka, mengapa mereka bisa dengan radikal dan bebasnya mengumbar perasaan itu. Dia, dia heh sampai kapan dia akan mempermainkan perasaan mereka, memberi harapan-harapan semu. Rasanya aku ingin menyumpah serapahinya, namun aku tak bisa, aku terlalu lemah, dan mulutku tak terbiasa untuk berbicara kasar. Tuhan aku lelah untuk meyakinkan hatiku, sepertinya makhlukmu itu memang telah engkau takdirkan berwatak semacam itu, dan sampai kapanpun tak akan pernah berubah. Dia dia pecundang, maaf jika aku terlalu, dia dengan mudah mempermainkan perasaan mereka, aku tahu suatu saat mereka juga akan dia tinggalkan. Dia tak akan pernah benar-benar mencintai wanita lain, kecuali ibunya sendiri. Sesuka saja, mungkin aku yang cukup merasa sakit atas dia. Dalam hidupnya mungkin kesetiaan adalah hal sepele yang mudah dipermainkan dan diperjual belikan. Kesetiaan itu tak penting, yang terpenting adalah obsesinya untuk mempermainkan wanita-wanita lain. Maaf, jika firasat-firasatku tentangnya selalu benar. Ini yang membuat aku selalu ingin tahu, kelakuan buruk apalagi yang akan dia lakukan. Oh ternyata mudah ya mempermainkan perasaan? Ternyata memberikan harapan semu itu menyenangkan ya?, itu menurut dia, mungkin itu hobinya. Mereka tak ubahnya seorang yang kehilangan akal, dan dia memanfaatkan kelemahan itu. Maaf jika aku banyak tahu, bahkan siapa lagi yang dia permainkan pun aku tahu. Sampai kapanpun dia mungkin tak akan pernah bisa setia. Aku cukup tahu saja itu. Lalu untuk apa dia ingin tahu tentang aku. Itu bukan urusannya. Urus saja mainan-mainannya itu. Suatu saat dia akan menyadari dan berkata, "ternyata benar apa yang kamu katakan, aku menyesal telah mempermainkan mereka". Dia tak akan pernah mencintai wanita lain kecuali ibunya sendiri, dia tak akan pernah berkata jujur kepada orang lain melainkan kepada dirinya sendiri. Hanya karma yang kelak akan menyadarkannya. Sampai sejauh mana lagi dia akan singgah? Mungkin sampai tak ada persinggahan lagi. Namun aku rasa dia tak cukup puas, karena kesetiaan hanya akan menyiksa dirinya, dia butuh mempermainkan hati wanita, dia membutuhkan itu. Dia adalah seseorang yang dulu pernah aku kenal.
 

citra's blog Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea