Hujan selalu mengingatkan aku
akan dia.
Hujan adalah pengantar
kerinduanku yang tak tersampaikan untuknya.
Terkadang hujan menjadi suatu
hiburan yang menyenangkan ketika butiran-butiran airnya jatuh ke bumi dan
menciptakan irama yang riuh.
*
* *
Dia adalah seorang pria biasa saja
namun dia membuat aku selalu merindukan kehadirannya. Dan tatapan matanya
selalu memaksa otakku untuk terus mengingatnya .
Mengingatnya itu seperti
mengikuti aliran air, aku turutkan bagaimana mau otakku ketika dia mulai mengganggu
laju pikirku.
*
* *
Semuanya masih tersimpan rapi di
benakku, masih tersimpan dalam sekat khusus untuk memori tentangnya.
Saat kita bersama menyusuri jalan
dibawah rintik air hujan kala itu, saat itu hal yang paling menyenangkan dalam
hidupku. Kita tertawa bersama. Rasanya sedikit kecewa mengapa waktu itu berlalu begitu cepat.
*
* *
Hujan berhasil menahanya
untuk terus bersamaku.
Ah mengapa, mengapa setiap hal
tentang kebersamaan kita yang tlah kita lalui bersama dibawah air hujan di kala
itu, dengan beratapkan langit yang terus menerus menitikan rahmat Tuhan, semua
tentang kita hanya akan menjadi kenangan saja yang selalu membuat aku
merindukan dia.
*
* *
Hujan terkadang membuat aku
bahagia, ketika hujan tanpa permisi datang mengguyur bumi, dan aku akan selalu
berbicara pada hujan, “Hujan dulu kita pernah bersama-sama denganya
menghabiskan waktu disore itu dan kamu menjadi saksi atas kisah kita yang dulu
pernah ada”, terkadang aku berpikir mungkinkah aku ini gila berbicara pada
hujan, ya karena hanya hal itu saja yang dapat aku lakukan dan semoga saja sang
hujan akan menyampaikan rasa rinduku ini untuknya.
Meski kini dia dengan wanita
lain, aku berharap dia akan mengingatku bersama hujan dan berkata, “Hujan dulu
kita pernah bersama-sama denganya menghabiskan waktu disore itu dan kamu
menjadi saksi atas kisah kita yang dulu pernah ada”.
*
* *
Andai waktu tak begitu cepat
berlalu dan andai segala kisah kita tak
akan kita sebut kenangan, kini yang ada hanya aku, dia dan hujan yang tak akan
pernah lagi bisa bersama.






0 komentar:
Posting Komentar