Pink Pencil citra's blog: Sajak Dandelion
Jangan merendahkan dirimu sendiri dengan menjadi seorang plagiat

Sabtu, 21 September 2013

Sajak Dandelion

Diposting oleh Unknown di 07.48

Seperti setangkai dandelion, yang pasrah melihat benihnya di tiup angin. Apakah kau pernah memperhatikan dandelion itu? Hanya bunga liar kecil, putih, dan tak berharga. Kadang ia tumbuh di semak, di sela batu atau dipadang gersang. Sangat tidak menarik memang, pagi itu dandelion itu mencoba menyapamu, melambai-lambai ah apakah kau tahu? Mungkin tidak. Dandelion adalah bunga yang tidak berarti, tidak seperti bunga-bunga lain seperti mawar, atau melati mereka mempunyai bau yang harum, semua orang juga tahu hal itu. Pernah terpikirkah? Ketika malam-malam datang, dandelion itu sendiri, dia terus saja berharap jika seseorang yang tadi pagi ditemuinya itu akan membawanya pulang menyimpannya, berhari-hari terus saja dia seperti itu, dandelion bunga kecil yang malang. Hingga datang sang angin, meniup benih-benihnya, meninggalkan tangkainya, dia tahu angin tak bermaksud jahat memisahkan benih-benih dari tangkainya. Benih-benih dandelion kini terbang ditiup sang angin, mencari udara dan tanah baru untuk melanjutkan hidupnya sebagai dandelion baru. Ketika pagi-pagi kau berjalan coba sesekali tengok pada sela-sela batu, pada semak-semak atau pada padang yang gersang, dapatkah kau melihat dandelion itu? tidak? Ya karena angin telah menerbangkan benih-benihnya, agar dandelion yang terabaikan itu dapat merajut hari sebagai sosok dandelion baru yang semoga tak akan terabaikan lagi. Selamatkan dandelionmu sebelum angin meniupnya semakin jauh, ah tetapi angin tak bermaksud jahat kok.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Ka,, sumpah dah saya terkesan ;(

Posting Komentar

 

citra's blog Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea