Untuk seseorang yang senang menganggu jalan pikirku
Hei kamu lelaki yang hatinya mudah gamang, aku tak tahu
kapan waktu yang tepat akan datang, waktu dimana aku bisa melupakanmu, waktu
dimana aku dapat mencintai orang lain selain kamu.
Kamu lelaki yang terkadang sok bersikap tegar, padahal aku
tahu kamu sebenarnya mudah lemah, dan kalut untuk masalah kecil sekalipun.
Heran, mengapa kamu begitu lemah dan kalut untuk
masalah cinta? Bukankah cinta adalah permainanmu sehari-hari.
Untuk seseorang yang sampai saat ini masih berusaha aku usir
dari hatiku.
Aku terkadang tak mengerti mengapa harus aku yang menjadi
korban permainan atas cintamu, tak habis akal pula mengapa kamu bisa membuat
aku jatuh cinta padamu.
Dan mengapa sampai saat ini aku masih belum bisa melupakanmu
padahal bukan sebuah hal yang tak aku ketahui bahwa kamu begitu senang dan
asyik mendua dengan wanita-wanita lain, aku begitu paham akan hal itu.
Terkadang aku sering menyalahkan diriku sendiri atas
perasaan ini, mengapa aku begitu bodoh dengan jatuh hati padamu.
Aku kini terjatuh dan tak bisa menahan hatiku.
Entahlah biarkan aku sebut diriku ini sebagai looser saja yang
menyerah atas segala sikap gilamu,
Begitukan? Ya aku memang looser yang kalah, seorang looser
yang sampai saat ini masih mengharapkan permainan
ini untuk tak berakhir.
Untuk seseorang yang selalu membawa ingatanku menerawang
jauh ke masa lalu,
terkadang aku berusaha menghibur diriku,
“Mungkin kamu tak bisa lagi membodohi aku dengan
permainan-permainan cintamu lagi, mungkin kamu menganggap aku telah banyak
mengetahui segala trik-trik busukmu, mungkin aku tak bisa kamu bodohi lagi,mungkin
aku telah sulit untuk kamu akali dengan akal buayamu itu, sehingga kamu akan
mencari wanita lain yang masih mudah untuk kamu tipu”
Untuk seseorang yang membuat aku menangis semalaman di
tempat tidur.
Sering aku bertanya dalam benakku, sebenarnya apa ambisimu itu,
apa ambisi yang kamu dambakan dalam duniamu yang penuh kepalsuan, mungkinkah
pernah terpikirkan olehmu sesosok cinta sejati, sesosok satu-satunya cinta dan tak ada cinta-cinta lain lagi.
Untuk seseorang yang kedatanganya selalu bisa aku raba dengan firasatku.
Aku tak munafikan diri, jika didalam relung hati yang paling
dalam perasaan itu masih tersimpan, meski telah terkikis seiring sikap-sikapmu
yang acuh seperti tak perduli denganku dan kamu sering menghabiskan waktu
dengan wanita-wanita lain.
Aku ingin kamu mengerti tentang hakikat Kesetiaan sesungguhnya.
Untuk seseorang yang sempat mengisi hari-hariku dengan penuh
tawa,
Kamu tak pernah tahu betapa aku mencoba bernafas dan
melangkah dengan ditemani bayang-bayang masa lalu bersamamu itu amat-sangat
menyiksa.





0 komentar:
Posting Komentar