Pink Pencil citra's blog: Maret 2012
Jangan merendahkan dirimu sendiri dengan menjadi seorang plagiat

Jumat, 30 Maret 2012

Andai Aku Boleh Curhat

Diposting oleh Unknown di 23.16 0 komentar
andai aku boleh curhat akan ku sampaikan keluh kesahku padamu,
akan ku ceritakan pula beberapa kisah yang
membuat aku lara dan sesaat pula akan ku ceritakan kisah-kisah indah perjalanan hidupku
namun itu pun sesaat karena di balik kisah indah itu selalu terselip bingkisan pilu
yang ketika aku ceritakan semuanya padamu kau dan aku
akan bersama-sama menangis karena mendengarnya
kisah hidupku yang diwarnai tawa dan tangis
hingga suatu saat tawaku seolah kering dan tangisku pun membeku sudah
andai aku boleh curhat akan kusampaikan rindunya mahkluk kerdil pada sang pencipta yang selalu ingin tahu di mana ujung dari bumi
akan ku kisahkan pula seorang gembala yang mencari sekelompok cinta yang tengah ia gembalakan
dan akan ku sampaikan pula beberapa cerita sang musafir yang tengah kehausan ketika tak ada cinta membasahi jalan tenggorokannya yang sunyi dan gelap namun andai saja aku boleh curhat

Lelaki Itu Begitu Mudah Untuk Melupakan Kenangannya

Diposting oleh Unknown di 22.56 0 komentar
Lelaki itu begitu mudah untuk melupakan kenangan. Berbulan-bulan ini aku selalu berkutat dengan kesibukanku yaitu melupakan Aris, seseorang yang 2 tahun belakangan ini dekat dengan aku. Melupakan Aris menjadi kewajiban baruku semenjak mengingatnya semakin membuatku merasa sakit.
Lelaki itu begitu mudah melupakan ucapannya.

"Ca kamu pernah gak bayangin siapa seseorang yang menjadi takdirmu kelak?" "Emmmmm mungkin pernah" jawabku. "Ya siapa tahu aku adalah takdirmu Ca, dan kamu adalah takdirku nanti", "mungkin saja, takdir Tuhan gak ada yang tahu Ris", sesaat Aris membuat aku merasa berbunga-bunga dengan ucapannya, tetapi aku mencoba untuk bersikap biasa dihadapannya. Aris tak tahu bahwa di dalam hatiku aku mengatakan "kamu Ris, kamulah seseorang yang aku bayangin akan jadi takdirku nanti" aku menyayangi Aris, menyayangi lebih dari teman.

Waktu itu dia mengajak aku pergi kepantai, dalam semilir angin laut malam itu aku duduk disampingnya, ya aku merasa benar-benar nyaman dengannya, kita bercanda tentang banyak hal, tentang kehidupannya, tentang pacarnya, dan tentang hal-hal lain. Ditemani deburan ombak malam itu pikiranku menerawang, ah andai aku menjadi ombak yang tak pernah lelah berkejaran tanpa henti sepanjang waktu meski tak tahu apa tujuannya, andai aku menjadi ombak yang tak lelah untuk terus mengejar hati Aris, namun aku bukanlah ombak, aku terlalu lemah.

Dua tahun bukanlah waktu yang singkat untuk menyayangi Aris dengan status yang aku sendiri tak tahu, entah sebagai teman, sahabat, atau pacar, aku terus tersiksa ketika aku mengharapkan sebuah hubungan yang lebih, sebuah hubungan dengan kepastian seperti halnya Aris dan pacarnya.
"Ca apa kamu menyayangiku?" tanya Aris padaku pada suatu hari, "Ya" jawabku singkat, "seberapa besar Ca?", tanya dia lagi, "Aku gak tahu". Dalam hati aku berkata "aku gak bisa ngomong seberapa besarnya rasa sayangku ini karena rasanya itu besar dan gak bisa disebutkan dalam bilangan Ris".
"Ris aku pernah berpikir bahwa mungkin aku lebih baik meninggalkanmu", "kenapa kamu berpikir seperti itu Ca?", "ya aku ngerasa bersalah sama pacarmu Ris", "Ca, aku mohon jangan tinggalin aku, karena masih banyak hal-hal menyenangkan yang bisa kita lakuin bareng tanpa harus mikirin hal-hal yang menyedihkan".

Mungkin hatiku telah benar-benar terbiasa dengan sikap Aris yang terkadang cuek, dia datang ketika dia membutuhkan aku saja, dia sangat hoby mempermainkan perasaan wanita seperti aku dan pacarnya yang selalu dia permainkan.
Ketika aku ingin meninggalkannya, setengah mati dia menahanku, agar tetap bersama dia, namun kini dia dengan tanpa pamit sekalipun pergi meninggalkan aku, pergi menjauh dari kehidupanku.
Aku tahu kini dia mempunyai mainan baru, seseorang selain pacarnya yang akan menjadi tempat sampah seperti aku, menampung segala keluh kesahnya, dan seseorang itu telah dia berikan harapan-harapan kosong seperti halnya aku dulu.

Mengapa, mengapa lelaki itu begitu mudah melupakan kenangan, mengapa lelaki itu begitu mudah melupakan seseorang, dan mengapa lelaki itu begitu mudah mempermainkan perasaan wanita.
"Ris suatu saat aku harap kita bisa bertemu lagi, saat aku telah melupakanmu, dan kamu telah bisa menghargai perasaan wanita"
Nikmati saja waktumu untuk bersenang-senang dan salurkan hobimu untuk menyakiti perasaan wanita, bahagiakan dirimu, puaskan segala ambisi-ambisi besarmu, segala sesuatu akan ada masa akhirnya dan tunggu saja saat masa akhir kejayaanmu menyakiti wanita telah habis.

Terimakasih karena kamu telah mengajari aku tentang bagaimana mengikhlaskan orang yang kita sayangi pergi mencari kebahagiaannya sendiri.


Cinta Itu?

Diposting oleh Unknown di 02.07 0 komentar
Apakah telapak tangan anda berkeringat, hati anda deg-degan, suara anda tersekat di dalam tenggorokan ketika berhadapan dengannya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi suka.


Apakah tangan anda tidak dapat berhenti memegang dan menyentuhnya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi nafsu.


Apakah anda bangga dan selalu ingin memamerkannya kepada semua orang?
Hal itu bukanlah cinta, tapi anda beruntung.


Apakah anda menginginkannya karena anda tahu dia akan selalu di samping anda?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kesepian.


Apakah anda masih bersama dia karena semua orang menginginkannya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kesetiaan.


Apakah anda menerima pernyataan cintanya karena anda tidak mau menyakiti hatinya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi rasa kasihan.


Apakah anda bersedia untuk memberikan semua yang anda suka untuk dia?
Hal itu bukanlah cinta, tapi dermawan.


Apakah anda cemburu bila dia bicara dengan lelaki atau wanita lain?
Hal itu bukanlah cinta, tapi takut kehilangan.


Apakah anda mengatakan padanya bahwa dia adalah satu satunya hal yang anda pikirkan ?
Itu bukan cinta tetapi GOMBAL !


Apakah anda masih bersamanya karena kesedihan dan kegembiraan yang tidak dapat digambarkan kata-kata?
Itulah cinta.


Apakah anda masih menerima kesalahannya karena hal itu adalah bagian dari kepribadiannya?
Itulah cinta.


Apakah anda tertarik pada orang lain, tapi masih bersamanya dengan setia ?
Itulah cinta.


Apakah anda rela memberikan hati anda, kehidupan anda, dan kematian anda?
Itulah cinta.


Apakah hati anda tercabik bila dia sedang sedih ?
Itulah cinta.


Apakah anda menangis untuk kepedihannya biarpun dia cukup tegar?
Itulah cinta.


Apakah anda ikut terluka bila dia sedang sakit?
Itulah cinta.


Apakah anda selalu ingin menyentuhnya, memeluknya karena anda sayang kepadanya ?
Itulah cinta.


Apakah matanya melihat hati anda yang sesungguhnya dan menyentuh jiwa anda begitu dalam sekali sampai terasa nyeri?
Itulah cinta.


Cinta memang merupakan sesuatu yg NYATA dan tidak dapat dijelaskan, tapi yang terpenting mencintailah karena itu adalah sesuatu yang dianugerahkan oleh TUHAN.
Terimalahh pasangan anda dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Cinta itu harus saling memberi dan menerima dengan segala keikhlasan dan ketulusan,
kejujuran hati, tanpa pamrih.

Jika setelah ini anda membayangkan seseorang, mungkin saja dia adalah orang yang anda cintai.

Tujuh Tanda-tanda Ini Jika Dia Adalah Cinta Sejatimu

Diposting oleh Unknown di 02.05 0 komentar
Anda sudah bosan berakhir pada cinta yang salah.
Alih-alih mengharap cinta sejati, yang didapat malah cinta sehari.
Sebelum memutuskan menerima cinta seseorang, perhatikan tanda-tandanya, apakah dia memang belahan jiwa Anda?
Ini adalah tandanya.


①. Dia adalah Sahabat Terbaik Anda.
Saat sedang mengalami kesulitan, yang pertama kali terlintas di kepala Anda adalah dirinya.
Ia pandai menenangkan hati Anda.
Begitupun ketika bahagia, Anda tahu pada siapa kebahagiaan itu akan dibagi.
Ia selalu hadir untuk Anda dalam situasi apa pun.
Tak ada orang yang lebih baik mengisi peran ini daripada dia.
Percayalah dia yang berjodoh pasti tak takut mengalami pasang surut hidup.


②. Punya Banyak Kesamaan
Hasil penelitian mengungkapkan, hubungan yang paling stabil adalah hubungan yang melibatkan dua orang dengan banyak kesamaan.
Tidak terlalu penting jenis kesamaannya apa, tapi semua itu merupakan bekal hubungan yang baik.
Rahasia pasangan sejati adalah, manakala Anda berdua selalu bisa menikmati bersama semua aspek kehidupan.
Tidak butuh orang lain untuk membuat kalian bahagia.
Apakah Anda sudah merasakannya? Jika IYA, jangan pernah anda lepaskan dia.


③. Kepentingan Anda adalah Segalanya
“Cinta dimulai ketika seseorang menemukan bahwa kebutuhan orang lain sama pentingnya dengan kebutuhannya sendiri.” (Harry Stack Sullivan).

Dari bahasa tubuh dan sikapnya selama ini, terlihat jelas, dia memperlakukan Anda sebagai orang terpenting dalam hidupnya, bahkan seringkali dia mementingkan kebutuhan Anda ketimbang dirinya.
Bila dia punya potensi itu, mungkin dia yang Anda cari.
Karena cinta abadi melibatkan komitmen rela berkorban untuk kebahagiaan pasangan.


④. Cinta tak Bersyarat
Coba ingat-ingat, apakah dia pernah cemberut saat Anda memakai baju yang tak sesuai seleranya?
Atau Anda pernah dicueki, ketika Anda memotong rambut tanpa sepengetahuannya?
Apabila IYA, sebaiknya pikir-pikir lagi untuk memilih dia jadi kekasih Anda.
Padahal, cinta sejati adalah cinta yang tak bersyarat, mampu menerima pasangan apa adanya.


⑤. Mau Mendengarkan
Setiap Anda berbicara padanya, tak sedetik pun perhatiannya beralih.
Ia pendengar yang baik, bisa mendengarkan Anda bicara berjam-jam lamanya tanpa rasa bosan, penuh perhatian dan mengerti apa yang Anda inginkan.
Sehingga Anda tak perlu mengulang kalimat yang sama berkali-kali dan mengatakan,
“Kamu ngerti enggak sih, apa yang aku katakan tadi?”


⑥. Always On Time
Untuk urusan apa pun, dia selalu berusaha untuk tepat waktu.
Janji bertemu jam tujuh malam, dia sudah tiba di tempat setengah jam sebelumnya.
Baginya, lebih baik dia yang lumutan, daripada membiarkan Anda menunggu.
Apalagi jika meeting pointnya dirasa tidak familiar dengan Anda.


⑦. Kontak Batin
Tanpa diucapkan, kalian bisa saling tahu suasana hati masing-masing.
Meski bukan paranormal, kalian seperti bisa saling membaca pikiran dan menduga reaksi, serta perasaan pasangan pada situasi dan kondisi tertentu.


Cinta adalah anugerah dari Tuhan yang maha esa yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Cinta antara pria dan wanita telah ada sejak manusia pertama turun ke dunia melalui nabi Adam dan Hawa hingga sekarang.

Bila Anda sudah merasakan hal tanda-tanda tersebut terhadapnya,
Mungkin saja dialah belahan jiwa Anda.

Kamis, 29 Maret 2012

Galau Galau Galau

Diposting oleh Unknown di 20.02 0 komentar
Tentu banyak yang menyimpan definisi pribadi tentang kata “galau”. Perputaran topik perbincangan masalah satu ini di media-media sosial sangatlah cair dan riuh. Dari sekadar curahan hati di linimasa hingga tulisan puitis berbentuk prosa, banyak orang mendefinisikan “galau” sebagai sebuah bentuk perasaan yang kurang nyaman, sedih, gelisah, menyesal, bingung, dan sebagainya. Tapi, apa definisi sebenarnya kata “galau”?
Nah, satu-satunya cara yang bisa kita tempuh untuk mematenkan keyakinan adalah dengan mencari kata “galau” di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Perhatikan definisi galau berikut:
ga·lau a, ber·ga·lau a sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran); ke·ga·lau·an n sifat (keadaan hal) galau
Nah, dari bahan referensi di atas, bisa kita simpulkan sementara bahwa pada kenyataannya, “galau” lebih dekat artinya dengan kegiatan beramai-ramai, atau dalam kamus disebut “sibuk beramai-ramai”. Galau digolongkan sebagai adjektiva, artinya kata sifat yang biasanya ikut pada sebuah subjek berupa nomina. Sedangkan, satu-satunya pengertian yang menyangkut kondisi psikologis, adalah keadaan “kacau tidak keruan” yang lebih tepat dirujuk kepada keadaan pikiran.
Secara bahasa, memang tidak salah jika “galau” disejajarkan artinya dengan keadaan mental sementara yang tidak tenang, sedih, dan sebagainya seperti selama ini kita dengar dari banyak media. Hanya saja, pemekaran arti lain yang dalam kamus lebih diutamakan, bisa dipahami sebagai bagian dari pemaknaan kata.
Takutnya, di suatu saat kita sedang “sibuk beramai-ramai”, lantas berucap, “Aku sedang galau,” lalu orang-orang menertawakan kita. Semata-mata karena di pikiran mereka galau itu adalah kesedihan yang mendalam dan membingungkan.
Bahasa Indonesia termasuk rumpun bahasa yang dianggap masih “miskin” dalam perbendaharaan kata. J.S. Badudu pernah menuliskan bahwa kosakata Bahasa Indonesia hanya sekitar 77.000, kalah jauh dengan bahasa negara-negara tetangga yang rata-rata jumlahnya enam digit. Itulah mengapa, proses asimilasi makna kata dan penyerapan dari  kata-kata bahasa asing masih dilakukan guna memperkaya Bahasa Indonesia.
Tak terkecuali “galau” ini, kata-kata yang termasuk golongan kata-kata “baru” perlu dijelaskan secara tepat dan definitif kepada publik. Mulai dari makna sebenarnya, hingga ke makna-makna turunan. Akan sangat disayangkan jika nantinya kata baru dikenal tersebut kemudian menjadi istilah yang digunakan di banyak bidang, termasuk bisnis periklanan, dalam kapasitasnya sebagai istilah publik yang definitif-relatif, bisa diartikan apa saja oleh siapa saja. Padahal, kita masih punya KBBI sebagai panduan penentuan arti kata.
Sayang sekali kalangan bisnis kita saat ini hanya latah menggunakan kata-kata baru yang terlanjur populer. Patut diakui belum banyak di antara kita yang dengan sadar mencari kamus begitu muncul kata-kata baru yang terkenal di media-media sosial. Sifat ikut tren popular yang seharusnya menjadi jembatan bagi publik untuk mengakses ilmu-ilmu pasti seperti bahasa justru terkesampingkan oleh keriuhan perbincangan sementara.
“Galau” tetaplah diartikan sebagai sedih, gelisah, bingung, bimbang, dan sebagainya, tidak masalah. Asalkan publik jadi lebih tahu, bahwa secara definitif, galau itu artinya “sibuk beramai-ramai”.

Banyak remaja kita yang sekarang mengidap galau entah itu dari berbagai kasus contohnya.
1. diputusin pacar = galau
2. mutusin pacar = galau
3. berantem sama pacar= galau
4. gak punya pulsa= galau
5. gak ada yang sms = galau
6. gak ada yang telpon = galau
7. gak punya hape model terbaru = galau
8. ban kempes = galau
Bahkan terkadang ada yang lebih extrim lagi kalo misalkan remaja-remaja lagi galau sehari itu bisa bikin status nyampe ratusan yang isinya "gue pengen mati aja" "bunuh aja gue daripada elo nyiksa hati gue terus" dan itu nyampe menuh-menuhin timeline atau beranda kita.
Mungkin masih bisa di tolerir kali ya kalo misanya cewek-cewek yang galau kadang-kadang ini ada juga loh cowok-cowok yang cengeng ngebuat status-status galau yang menjijikan.
Itu engga banget tau gak sih. Mampangin keluh kesah kita di jejaring sosial berharap ada yang koment atau mention ngasih perhatian...............

Bukankah kita itu masih punya Tuhan dan Tuhan kita jauh lebih besar dari masalah yang kita hadapi.
So Don't be Galau guys.

Rabu, 28 Maret 2012

Dan Semoga Tak Akan Ada Lagi Air Mata.

Diposting oleh Unknown di 00.09 0 komentar
Mungkin ini adalah akhir
Ya semoga saja aku ingin hidupku terasa nyaman tanpa ada kamu.
Waktu lalu yang terlewatkan bukanlah waktu yang singkat,dan aku merasa jenuh untuk selalu ada,aku merasa letih untuk terus menangis
Kini aku akan berjalan dengan kedua kakiku tanpa ada kamu,
Dan akan kutinggalkan jejak yang telah bersama kita pijak
Aku? aku siapa? hanya pelipur lara saja
Bukan seseorang yang bisa memberikan banyak arti cinta untukmu
Kini aku telah berusaha tegar
Dan semoga tak akan ada lagi air mata.

Selasa, 27 Maret 2012

Terimaksih Telah Membut Aku Berpikir Dewasa

Diposting oleh Unknown di 23.56 0 komentar
Bersamamu dalam beberapa waktu memberikan berbagai pengajaran.
Aku mengerti tentang
bagaimana rasanya ketika hati terluka yang begitu terluka.
Bagaimana rasanya pengorbanan yang mungkin tak pernah berarti dan selalu dianggap kesia-siaan.
Bagaimana rasanya menangis di tempat tidur karena terluka oleh orang yang kita sayangi.
Bagaimana harus belajar ikhlas melepaskan orang yang kita sayangi.
Bagaimana belajar memaafkan meski sering kali terulang kesalahan yang sama.
Bagaimana cara mencintai yang tidak diharuskan memiliki.
Bagaimana membedakan antara rasa sayang yang benar-benar tulus atau yang hanya memanfaatkan demi pribadi sendiri.
Bagaimana untuk tidak mendendam meski berkali-kali dicabik.
Bagaimana untuk selalu tersenyum meski hati menangis.
Bagaimana rasanya harus bangkit dari keterpurukan.
Bagaimana memberi semangat untuk diri sendiri.
Bagaimana rasanya dikhianati.
Bagaimana rasanya terabaikan.
Bagaimana rasanya menjadi orang dungu yang dibodohi oleh sang licik.
Bagaimana bertahan dalam serpihan rasa yang ada walau hancur berserakan.
Bagaimana seseorang bisa berpura-pura menyayangi seseorang padahal hatinya sama sekali enggan.
Bagaimana seseorang yang merasa bangga ketika dengan puasnya melukai beberapa hati.
Dan bagaimana belajar mencintai seseorang yang begitu mencintai kita.
Aku mengerti ini adalah pelajaran hidup yang akan mendewasakanku.
Yang menuntunku agar suatu ketika aku tak terperosok lagi.
Hidup ini banyak kenangan yang baik dan buruknya harus aku terima.
Biarlah tentangmu akan aku simpan dalam museum hidupku yang jika suatu saat aku datang kembali hanya untuk mengambil pelajaran dan pengalaman darinya.
Semuanya tidak untuk disesali.
Terimakasih telah mengajariku bagaimana bersikap dewasa.
Kamu hanya bagian dari masa lalu.
Yang mungkin akan aku tinggalkan.
Karena hanya orang bodoh yang mau jatuh kedalam lubang yang sama.
Dan aku, aku bukan orang yang bodoh.
Kini semuanya terasa lebih baik bahkan lebih indah.
Karena pengalaman itu tak selalu hal-hal menyenangkan bagi kita.

Aku Pantas Dicaci-maki

Diposting oleh Unknown di 23.54 0 komentar
Hari ini aku benar-benar tak henti mencaci-maki diriku sendiri , mencaci-maki atas kebodohanku, mencaci-maki atas kemunafikanku, dan mencaci-maki atas sikap jahatku. Entah sampai kapan aku akan terus mencaci-maki diriku sendiri. Aku, aku, kenapa terkadang aku menjadi sok tua, memberi masukan kepada orang lain yang tengah menghadapi kegalauan, kenapa aku terkadang menjadi sok bersikap baik, memberikan pencerahan untuk orang yang tengah kalut. Kenapa pula aku menjadi sok bijak yang menasihati orang lain agar bangkit dari keterpurukan. Hei diri ! Sadarlah aku ini siapa? Hanya orang dungu saja yang berpura-pura cerdas. Aku ini bodoh, aku ini jahat dan aku ini munafik. Sering tak mengerti pada diriku sendiri jika didalam sebuah peran mungkinkah aku ini termasuk tokoh antagonis. Aku ini bodoh karena tak bisa bangkit dari keterpurukan. Aku ini jahat karena mungkin tanpa aku mengetahui ada insan yang tersakiti karena aku. Aku ini munafik bagaimana aku tak menyebut diriku munafik jika aku sering berkata kepada mereka "Lupakan seseorang yang hanya bisa membuatmu menangis!", "lupakan masa lalumu yang menghalangimu meraih masa depanmu". Hei bagaimana mungkin aku dapat berkata demikian. Sedangkan aku, untuk melupakan seseorang yang selalu membuat aku menangis saja tidak bisa, dan aku masih tetap saja terkungkung pada masa lalu sehingga membuat aku sulit untuk meraih masa depan. Ah aku memang benar-benar munafik. Bagaimana mungkin aku yang seorang dungu terkadang menjadi motivator layaknya Mario Teguh, hei aku ini bodoh, bagaimana aku menenangkan hati mereka yang tengah kacau sedangkan hatiku sendiri tengah gusar, kalut, tak berbentuk ya namun mungkin aku bisa menenangkan mereka. Entahlah sebenarnya kata-kata mujarab apa yang aku katakan untuk memberi masukan, dan memotivasikan mereka. Aku ini bodoh dan tak mungkin aku bisa berbicara kalimat yang baik, karena terkadang aku sendiri saja tak mengerti apa yang aku ucapkan, mungkinkah aku seorang yang bodoh bisa berbicara kalimat-kalimat yang baik. Mungkinkah itu bukan aku yang berbicara. Bagaimana bisa aku mendorong orang lain untuk bangkit sedangkan aku tetap saja terpuruk dalam bayang-bayang masa lalu. Tuhan sebenarnya siapakah aku ini? Aku masih tetap saja mencaci diriku sendiri. Katakan padaku peranku ini sebagai tokoh antagonis atau protagonis. Aku sangat bodoh karena untuk mengerti diriku sendiri saja tak bisa. Aku dungu yang begitu dungu karena aku tetap menanti sesuatu yang tak mungkin kembali lagi. Dimana akal sehatku sebagai manusia normal? Ah atau mungkin aku bukan manusia normal yang mempunyai akal sehat bahkan naluri sekalipun. Aku, aku bisa memotivasikan mereka namun aku sendiri terlalu lemah untuk memotivasi diriku sendiri, aku, aku bisa menyuruh mereka bertindak baik dan tak gegabah, sedangkan aku saja tindakanku selalu gegabah sehingga nyaris tak ada yang baik, mungkin itulah aku dengan segala kemunafikan yang ada padaku. Hingga terkadang aku berpikir, benarkah ini ragaku? Benarkah ini jiwaku? Aku merasa aku bukanlah aku, karena makhluk bodoh mana yang bisa merancang kalimat yang membuat mereka percaya akan ucapanku, ah rasanya memang tak mungkin aku bisa menyusun kalimat-kalimat bijak tapi kenyataannya akulah yang berkata. Terkadang aku berpikir ya berpikir, jangan tanyakan aku berpikir menggunakan apa! Sejak kapan aku bisa merangkai kata semacam ini? , sejak kapan aku belajar untuk puitis, sejak kapan aku belajar bijak, dan sejak kapan aku menjadi suka mencaci sikap-sikapku. Aku tak pernah ingat akan hal itu, yang aku ingat aku merindukan seseorang yang membuatku menangis, yang aku ingat aku mempunyai sebuah masa lalu. Mungkin hal itu yang membuat aku semacam ini sekarang. Apa? Merindukan seseorang yang membuat aku menangis? Mempunyai sebuah masa lalu? Ah mengapa aku harus merindukannya jika hal itu membuat aku menangis, lalu dengan siapa? Siapa sebenarnya orang yang aku rindukan itu. Kemudian masa lalu? Hei aku ingin tahu, mengapa masa lalu itu terus menyiksaku? Ah apa mungkin tidak, apakah sebenarnya akulah yang menyiksa diriku sendiri lalu aku mengatas namakan masalalu karena tak ada lagi yang bisa aku salahkan. Tak semudah aku berkata dengan orang lain agar mereka melupakan hal yang menyiksa mereka dimasalalu. Masa depan? akankah aku dapat mencintai masa depanku, sedangkan aku masih tetap mencintai masalaluku. Aku gamang untuk hal ini. Untuk mencintai seseorang bukanlah hal mudah untukku, aku sering berkata kepada mereka "cintailah orang yang mencintaimu", namun aku dengan kemunafikanku tetap saja mengingkari perkataanku sendiri, sembari berkata "bagaimana mungkin aku bisa mencintai orang yang mencintaiku? Sedangkan aku sama sekali enggan dengan dia yang mencintaiku itu, aku tak akan pernah mencoba mencintainya karena itu hanya menyiksa batinku". Tuhan bantu aku adakah hal yang bisa merubah aku. Aku rapuh Tuhan, aku rapuh jika tak Kau topang. Aku menangis dan menjerit namun tetap saja mereka menganggap aku kuat . Mungkin aku harus berhenti berpura-pura kuat, mungkin aku harus menunjukan bahwa sebenarnya aku rapuh, aku menangis, aku lemah, ah tidak aku tetap ingin terlihat kuat didepan mereka, begitulah karena aku munafik sehingga aku lebih suka berpura-pura. Saat aku memejamkan mataku? Lalu, hei kenapa ada dia yang selalu membuat aku menangis namun dia juga aku rindukan. Aku berkata "ah aku bisa melupakan dia", aku munafik dan bodoh nyatanya aku berbohong lagi karena aku tak bisa melupakan dia dan disitulah letak kebodohanku MELUPAKAN yang memang aku belum bisa sejak dahulu. Meski aku berkata "pergilah dari otak dan hatiku", namun tetap saja aku selalu mengingatnya dan merasa kehilangan masalaluku. Kini aku hanya ingin menjalankan semua perkataanku dan motivasiku untuk orang lain dan akan aku terapkan pada diriku sendiri, karena aku lelah menjadi orang bodoh, jahat dan munafik.

Dia Tak Akan Pernah Bisa Untuk Setia

Diposting oleh Unknown di 03.05 0 komentar
Tuhan aku tak mengerti dengan kelakuan mereka, mengapa mereka bisa dengan radikal dan bebasnya mengumbar perasaan itu. Dia, dia heh sampai kapan dia akan mempermainkan perasaan mereka, memberi harapan-harapan semu. Rasanya aku ingin menyumpah serapahinya, namun aku tak bisa, aku terlalu lemah, dan mulutku tak terbiasa untuk berbicara kasar. Tuhan aku lelah untuk meyakinkan hatiku, sepertinya makhlukmu itu memang telah engkau takdirkan berwatak semacam itu, dan sampai kapanpun tak akan pernah berubah. Dia dia pecundang, maaf jika aku terlalu, dia dengan mudah mempermainkan perasaan mereka, aku tahu suatu saat mereka juga akan dia tinggalkan. Dia tak akan pernah benar-benar mencintai wanita lain, kecuali ibunya sendiri. Sesuka saja, mungkin aku yang cukup merasa sakit atas dia. Dalam hidupnya mungkin kesetiaan adalah hal sepele yang mudah dipermainkan dan diperjual belikan. Kesetiaan itu tak penting, yang terpenting adalah obsesinya untuk mempermainkan wanita-wanita lain. Maaf, jika firasat-firasatku tentangnya selalu benar. Ini yang membuat aku selalu ingin tahu, kelakuan buruk apalagi yang akan dia lakukan. Oh ternyata mudah ya mempermainkan perasaan? Ternyata memberikan harapan semu itu menyenangkan ya?, itu menurut dia, mungkin itu hobinya. Mereka tak ubahnya seorang yang kehilangan akal, dan dia memanfaatkan kelemahan itu. Maaf jika aku banyak tahu, bahkan siapa lagi yang dia permainkan pun aku tahu. Sampai kapanpun dia mungkin tak akan pernah bisa setia. Aku cukup tahu saja itu. Lalu untuk apa dia ingin tahu tentang aku. Itu bukan urusannya. Urus saja mainan-mainannya itu. Suatu saat dia akan menyadari dan berkata, "ternyata benar apa yang kamu katakan, aku menyesal telah mempermainkan mereka". Dia tak akan pernah mencintai wanita lain kecuali ibunya sendiri, dia tak akan pernah berkata jujur kepada orang lain melainkan kepada dirinya sendiri. Hanya karma yang kelak akan menyadarkannya. Sampai sejauh mana lagi dia akan singgah? Mungkin sampai tak ada persinggahan lagi. Namun aku rasa dia tak cukup puas, karena kesetiaan hanya akan menyiksa dirinya, dia butuh mempermainkan hati wanita, dia membutuhkan itu. Dia adalah seseorang yang dulu pernah aku kenal.

Hadapi Masalah Dengan Hati Luas

Diposting oleh Unknown di 03.02 0 komentar
Untuk mereka yang hatinya tengah kalut
karena masalah yang datang menyapa.
Bangkitlah kawan lihatlah mereka yang mempunyai masalah yang lebih berat dari kita tetapi mereka kuat dan tak putus asa menghadapinya.
Masalahmu mungkin hanya berbanding layaknya titik daripada mereka-mereka yang mungkin lebih pelik.
Besar atau kecilnya mudah atau rumitnya sebuah masalah adalah tergantung bagaimana hati kita menyikapinya.
Ketika hati kita diibaratkan segelas air dan masalah diibaratkan sesendok garam ketika segelas air itu dimasukan sesendok garam kedalamnya bagaimana rasanya kawan?
Asin bukan.
Lain halnya jika kita mengibaratkan hati kita adalah danau ketika satu sendok garam dimasukkan kedalamnya bagaimana rasanya?
Air danau itu masih tetap terasa segar bukan.
Begitulah kita harus menghadapi masalah dengan hati yang begitu luas layaknya danau bukan dengan hati yang sempit layaknya gelas.
Besar atau kecilnya sebuah masalah adalah tergantung bagaimana kita sendiri menyikapinya.
Jika sebuah masalah kecil saja kita tidak bisa menghadapi bukan tidak masalah itu akan menjadi masalah besar.
Namun ketika kita mengemban masalah besar lalu kita berusaha menyelesaikannya pastinya masalah itu akan terus berkurang.
Adakalanya kita memang benar-benar terpuruk.
Menangislah jika memang merasa seperti itu.
Tetapi apa dengan menangis segalanya akan berubah menjadi lebih baik dan dapat terselesaikan.
Tidak ada alasan untuk orang terpuruk agar tidak bangkit kembali menata segalanya agar lebih baik.
Hanya orang-orang yang culas dan putus asa saja yang terus terkungkung dalam keterpurukan.
Memandang segalanya terasa sulit untuk dilalui lalu kita ingin menyerah.
Itu bukan pilihan untuk lebih baik.
Masalah itu harus diselesaikan bukan di tinggalkan.
Ingat masih banyak orang-orang yang mempunyai masalah begitu berat.
Tapi mereka tetap bertahan kawan.
Bangun tata masa depan.
Keterpurukan adalah sesuatu yang harus kita hindari.
Tuhan selalu bersama kita.
Dan Dia menyukai hamba-hambaNya yang bangkit dan mau berusaha.
 

citra's blog Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea